Kisah Misteri Pohon Bolong di Gunung Kerinci, Dihuni Gaib dan Dipercaya Tempat Jenazah Pendaki yang Meninggal

Kisah Misteri Pohon Bolong di Gunung Kerinci, Dihuni Gaib dan Dipercaya Tempat Jenazah Pendaki yang Meninggal

Ekel Suranta Sembiring
2020-09-29 10:06:48
Kisah Misteri Pohon Bolong di Gunung Kerinci, Dihuni Gaib dan Dipercaya Tempat Jenazah Pendaki yang Meninggal
Pohon Bolong di Gunung Kerinci (foto: Pendaki Cantik)

Pohon bolong di jalur pendakian Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi, menyimpan kisah misteri yang sangat menyeramkan bagi pendaki. 

Keberadaan pohon bolong berdiameter besar itu berada di sisi kanan jalur pendakian, atau tepatnya di antara jalur pos III menuju shelter I. Jalur yang dilewati dari pintu rimba hingga sampai di shelter II merupakan jalur yang bervegetasi hutan lebat.

Baca Juga: Kisah Misteri Asale Watu Gede Wonogiri, Sering Terdengar Suara Tangisan Anak Kecil

Sekilas dari namanya, pohon bolong memang agak sedikit mistis. Pohon tersebut juga menyimpan cerita yang tak asing bagi pendaki.

Seorang porter di Gunung Kerinci mengatakan, para pendaki yang melihat pohon bolong tersebut dianjurkan tidak berhenti untuk makan, foto-foto, atau buang air. Konon pohon bolong tersebut, dulunya pernah dijadikan tempat untuk menyimpan jenazah pendaki yang meninggal.

Cerita lain yang berkembang di kalangan pendaki, pohon bolong tersebut banyak sosok penunggu. Salah satunya, sosok yang sering menampakkan diri adalah sosok nenek tua serta genderuwo.

Baca Juga: Kisah Mistis Tanjakan Karamaka Jeneponto, Dipercaya Dihuni Perempuan Berbaju Merah

Konon cerita yang santer di kalangan pendaki, hilangnya Setiawan Maulana pada 2014 lalu memiliki hubungan dengan sosok penunggu di pohon besar.

Salah seorang pendaki dari Kota Jambi, Bima Putra pernah merasakan keanehan pohon bolong tersebut. Ketika mendaki ke atas ia berjalan terus, tidak berhenti melewati jalur di sisi kiri pohon bolong.

"Pas naik sempat ketemu pohon bolong itu saya jalan terus, tapi pas turun tidak ketemu, tanya ke pendaki lain juga begitu," kata Bima yang pernah melakukan pendakian Gunung Kerinci, Januari 2019 lalu.

Selain menyimpan kemegahan dan keindahannya, Gunung Kerinci juga memiliki jalur yang sulit. Cuaca di puncak Kerinci sulit untuk ditebak. Banyak yang harus dihadapi pendaki, di antaranya badai dan kabut yang bisa mengganggu jarak pandak saat mendaki ke atap Sumatera itu.

Jika tanpa persiapan yang matang, risiko bisa datang begitu saja. Dalam sebuah artikel di laman kerinciparadise.com mencatat terdapat 9 orang pendaki di Gunung Kerinci meninggal dunia, bahkan beberapa di antaranya sampai sekarang ada yang belum ditemukan.

Masih dari artikel kerinciparadise, pendaki yang meninggal pertama kali saat mendaki Gunung Kerinci itu adalah Adi Permana, ia meninggal pada tahun 1983. Pendaki tersebut diduga terjatuh ke dalam jurang di sisi timur shleter III.

Kemudian selain Adi Permana, juga ada Yudha Sentika. Nama pendaki tersebut diabadikan sebagai tempat, yakni Tugu Yudha. Tugu tersebut berada di jalur sebelum menuju puncak. Tugu tersebut dibuat untuk mengenang nama Yudha Sentika yang hilang saat mendaki Gunung Kerinci pada tahun 1990. Hingga kini, Yudha Sentika belum ditemukan.

Baca Juga: Kisah Misteri Candi Gedog di Jatim, Tempat Berburu Nomor Togel dan Dihuni Bermacam Gaib

Selain itu, juga ada nama Dadang dan Nanang. Kedua pendaki tersebut mendaki pada tahun 1997 dan dinyatakan hilang tanpa jejak. Tak hanya pendaki nusantara yang hilang di Kerinci, pendaki Warga Negara Asing (WNA) asal Swiss juga hilang di Kerinci.

Pada tahun 2003 silam Gunung Kerinci kembali digegerkan hilangnya tiga pendaki asal Jakarta Utara. Wiwin, Tedi, dan Aloysius meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi selama 5 hari.

Yang terakhir, ada nama pendaki Setiawan Maulana. Pendaki asal Bekasi itu dilaporkan hilang saat mendaki Kerinci. Pencarian terus dilakukan setelah ia dinyatakan hilang. Namun, sampai sekarang keberadaan Setiawan Maulana tidak ditemukan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30