Sebuah perusahaan bioteknologi Australia Ena Respiratory menciptakan alat semprot hidung untuk lawan virus corona.
Temuan tersebut, diklaim mereka dapat meningkatkan sistem kekebalan manusia untuk melawan common cold dan flu, secara signifikan mengurangi pertumbuhan Virus Corona.
Hasil tersebut didapatkan saat melakukan uji coba alat itu pada hewan.
Produk yang diberi nama INNA-051 ini yang dapat digunakan sebagai pelengkap vaksin. Sebab, dapat menurunkan tingkat virus yang menyebabkan Corona hingga 96 persen.
Baca Juga: Perkembangan Corona di RI, 278.722 Positif, 10.473 Meninggal
Sekedar informasi, studi terkait alat semprot hidung untuk lawan corona dipimpin oleh badan pemerintah Inggris yaitu Public Health England.
Ena Respiratory mengatakan, hasil temuan tersubut siap dalam uji coba manusia dalam waktu kurang dari empat bulan.
Sekedar informasi, perusahaan asal Australia tersebut telah mengumpulkan 11,7 juta dolar Australia atau setara Rp 122 miliar untuk pengembangan semprotan tersebut.
Dengan investor perusahaan modal ventura Brandon Capital, pemerintah federal Australia, dana pensiun dan raksasa bioteknologi CSL.
Di Indonesia sendiri kasus positif corona mengalami kenaikan 3.509. Dengan begitu, kasus positif corona berjumlah 278.722.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, pasien corona yang meninggal naik 87 jiwa. Dengan begitu, total pasien meninggal dunia adalah 10.473.
Kabar baiknya, terjadi kenaikan angka kesembuhan pasien positif yang sembuh. Di hari sebelumnya berjumlah 203.014 dan hari ini berjumlah 206.870. Dengan kata lain, terjadi kenaikan sebanyak 3.856 orang.
Kemudian, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akhirnya menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk masker kain yang beredar di masyarakat. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat di zona merah covid-19 menggunakan masker yang benar untuk mengurangi potensi penularan virus corona.
Baca Juga: Biodata Paling Lengkap Nathalie Holscher yang Mesra Banget Dengan Komedian Sule
Kemenperin menetapkan SNI masker kain pada 16 september 2020. Penetapan tersebut merujuk pada penetapan Badan Standarisasi Nasional (BSN) atas SNI maskter kain (SNI) 8914:2020 dengan nomor Keputusan Kepala BSN Nomor No. 408/KEP/BSN/9/2020.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut tim pelayanan medis yang menjadi prioritasi pemberian vaksin corona.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mengatakan sesuai arahan presiden dalam ratas pagi ini yang mengatakan vaksin Corona diutamakan untuk disuntikkan pertama kali kepada tim pelayanan medis yang menangani wabah.
Sekedar informasi, pemerintah menargetkan akan vaksinasi corona pada Desember 2020 atau Januari 2021.