Bertapa atau semedi adalah salah satu laku yang kerap dilakukan oleh orang-orang di Indonesia. Dengan bersemedi, seseorang akan mendapatkan ketenangan batin, diberi petunjuk, dan juga diberi kesaktian hingga akan susah sekali di kalah meski menggunakan senjata setajam apa pun.
Dalam sejarah dan cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi. Indonesia memiliki banyak sekali lokasi pertapaan yang kerap dipakai oleh tokoh besar Indonesia.
Seperti halnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) konon kerap melakukan ritual khusus di Pertapaan Poncolono di kawasan Lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Hal ini terungkap ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan pemantauan kondisi Gunung Lawu.
Baca Juga : Kisah Misteri Tentang Kesaktian Presiden Soeharto Menunjuk ke Langit Hanya Semenit Hujan Langsung Turun
"Eh ndi nggon sing sok nggo golek kaseketen? (Eh di mana tempat yang sering buat cari ilmu kesaktian)?" tanya Ganjar kepada warga dan beberapa pejabat dan perangkat desa serta anggota BPBD Karanganyar dilansir dari Merdeka.com.
Sontak secara reflek Kapolsek Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar AKP Riyanto nyeletuk dan berkomentar.
"Nah itu pak. Itu namanya Pertapan Poncolono. Pak SBY sering ke situ kalau malam. Ada dua bangunan yang satu masuk wilayah Jawa Tengah. Yang sana masuk wilayah Jawa Timur," ungkap Riyanto sambil mengajak Ganjar beserta rombongan bergeser ke pinggir jembatan yang jaraknya sekitar 50 meter dari tugu perbatasan Jatim dan Jateng itu.
Baca Juga : Ini Sejumlah Fakta Menarik Kraton Gunung Kawi yang Dikenal Sebagai Tempat Pertapaan Para Raja
"Lah, cari apa ke situ?" tanya Ganjar berimprovisasi sambil penasaran yang saat itu ditemani Kepala BPBD Jateng Sarwa Permana.
"Wah kalau itu nggak tahu pak. Pribadi. Katanya kalau ada permintaan terus nyepi, bertapa atau semedi disitu bisa terkabul," ujar Riyanto sambil diamini dan dibenarkan oleh beberapa warga.
Lalu, Soeharto, sosok pemimpin dengan filosofi kepemimpinan bersumber dari tradisi Jawa. Dia adalah pengamal setia tradisi warisan leluhurnya.
Dalam buku 'Dunia Spiritual Soeharto', Arwan Tuti Artha, banyak mengulas tentang lelaku ritual yang dilakukan oleh penguasa rezim orde baru itu. Tempat-tempat kramat banyak yang dikunjungi Soeharto untuk mempertahankan posisinya sebagai penguasa tunggal di bumi pertiwi kala itu.
Beberapa tempat laku spiritual Soeharto pernah ditelusuri oleh Arwan. Sebut saja Padepokan Lang Lang Buana Gunung Srandil di Cilacap, Kali Garang, Sampangan Semarang, makam Pangeran Purbaya di Desa Maguwaharjo, Berbah, Sleman dan masih banyak tempat yang dia datangi untuk bertapa.
Baca Juga : Goa Celik yang Konon Menjadi Tempat Bersemedi Presiden Soekarno yang Penuh Misteri
Bahkan masyarakat di Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Cilacap, mengaku sering melihat rombongan kepresidenan yang dipimpin Soeharto mendatangai tempat pemujaan Jambe Pitu. yang terdapat di desa tersebut. Penguasa orde baru ini selalu datang didampingi seorang guru spiritual kepercayaannya yang berasal dari Semarang yang bernama Romo Diyat.
Apa yang diharapkan Soeharto dari semua ritual mistik yang dijalankannya? Sebagai pemimpin atau raja, Soeharto ingin meraih derajat tertinggi yakni 'Sabda Panditha Ratu'.
Artinya segala perintah dan keinginannya adalah perintah yang tidak bisa dibantah lagi oleh siapapun. Untuk bisa mencapai tingkat tersebut Soeharto, harus menjalin hubungan yang harmonis dengan alam dan leluhur demi langgengnya kekuasaan Orde Baru.