Candi Tempel yang berada di RT 1 RW 4 Dukuh Tempel Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang, menyimpan cerita misteri. Selain itu, candi ini dulunya dianggap tempat keramat.
Tidak heran, banyak warga yang mempercayainya lalu mendatangi candi ini untuk berbagai tujuan. "Ada yang ritual untuk cari nomor togel," terang warga, Riyadi (60).
Baca Juga: Kisah Misteri Makam Kiai Singkil di Demak, Semasa Hidup Dipercaya Berwujud Keris
Ia melanjutkan, adapula warga yang datang untuk mencari berkah dengan tujuan baik.
Di antaranya saat anak sakit mereka datang. Lalu mereka membasuh muka anak mereka yang sedang sakit dengan air yang ada di yoni.
"Kami sebut itu watu lumpang, sumber air itu mungkin berasal dari air hujan," bebernya.
Menurut Riyadi, hal itu berlangsung beberapa tahun lalu. Warga kini sudah meninggalkan kebiasan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Hantu Ririwa dan Tanda-tanda Kehadirannya
Tidak heran, lama kelamaan candi Tempel mulai ditutupi rumput dan ilalang. Namun, ia saban sebulan sekali berusaha untuk membersihkan candi.
"Ada amanah dari almarhum Ibu agar menjaga candi sebagai warisan leluhur," jelasnya.
Aktifitas Riyadi tersebut yang membuat warga secara tidak langsung menunjuknya sebagai juru kunci. Meski hal itu dilakukan dengan sukarela. Ia pun mengaku, sering melihat penampakan sosok perempuan muda di candi Tempel.
Perempuan tersebut hanya duduk di atas yoni. Wujud perempuan mengenakan pakaian adat jawa.
"Biasanya muncul pada dini hari sekira pukul 03.00. Sosok itu diam saja, tidak mengganggu," bebernya.
Sementara, Arkeolog Semarang, Tri Subekso menduga kuat reruntuhan yang ada di Dusun Tempel tersebut dulunya adalah sebuah Candi.
"Yang tersisa di sana berupa nandi, yoni, dan beberapa menara candi serta komponen batu. Saya menduga kuat reruntuhan tersebut adalah candi dan letaknya tidak jauh dari temuan itu," ujarnya.
Tri mengatakan, kondisi bentang alam di wilayah dukuh Tempel memperkuat dugaannya tersebut. Pasalnya kontur wilayah Dusun Tempel memiliki karakteristik yang sesuai di zaman dulu sebagai tempat pembangunan tempat suci seperti candi.
"Lokasi Dusun Tempel memang sangat mendukung untuk dibuat candi lantaran agak berbukit. Tempat yang tinggi menjadi prioritas jadi masyarakat jawa kuno untuk mendirikan candi," katanya.
Tri menerangkan, fungsi candi di zaman dahulu dari segi adanya temuan Yoni kemungkinan candi tersebut untuk ritual pemujaan Siwa. Ada temuan Yoni dan Nandi atau patung sapi. Benda ini acapkali ditemukan bahkan hampir mendominasi di wilayah lembah Ungaran.
"Di Tempel Mijen itu bagian konsep dari kosmologi lembah ungaran," ujarnya.
Tri pun mengungkapkan, belum pernah dilakukan eskavasi atau pembongkaran pada temuan puing-puing purbakala di Dusun Tempel tersebut hingga saat ini.
"Meski demikian, sudah pernah dilakukan survei dari dinas terkait ke lokasi tersebut," tandasnya.
Sumber: Tribun Jateng