Makam Kiai Singkil yang berada di pinggir jalan depan Kantor Bupati Demak, Jawa Tengah, menyimpan kisah misteri dan makam ini tidak seperti biasanya yang membujur ke utara.
Menurut cerita yang beredar, makam ini dipercaya milik Kiai Singkil. Masyarakat percaya ada pusaka berharga di dalam makam tersebut.
Baca Juga: Cerita Mistis Perempatan Kamar Mati di Solo, Sering Terjadi Penampakan Gaib
"Makam Kiai Singkil. Tapi ada yang menyebut Kiai Singkil dulu berwujud keris. Berarti bukan manusia. Kalau wujud keris kan berarti nyawanya jin," terang Warga Kelurahan Bintoro, Sugiyono.
Sugiyono menambahkan, ada beberapa orang yang datang berziarah ke makam tersebut sejak 2006. Padahal, dulu saat dia masih SD tidak ada orang yang datang untuk berziarah ke makam di depan Kantor Bupati Demak yang dilewatinya saban hari.
Baca Juga: Mengenal Hantu Ririwa dan Tanda-tanda Kehadirannya
"Saat kecil tidak ada peziarah. Sejak 2006 ke belakang saya baru tahu ada peziarah. Kadang sedikit, kadang banyak. Antara tiga orang, delapan orang, dengan menggunakan tikar," jelasnya.
Menurut Sugiyono tidak ada kejadian aneh di sekitar makam Kiai Singkil tersebut. Sementara itu, Plt Kasi Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak, Ahmad Widodo, menjelaskan posisi makam itu sejajar dengan Masjid Agung Demak.
"Coba kamu urutkan, Masjid (Agung Demak) menghadap ke mana dan makam tersebut ke mana," tutur Widodo.
Makam di depan Kantor Bupati Demak itu memiliki dua versi cerita. Pertama makam di era Kesultanan Demak.
"Dua versi, yang jelas makam (Kiai Singkil) itu era Kasultanan Demak. Sementara versi kedua, legenda dari orang-orang, sebagai tanggul atau bendung, supaya air tidak masuk ke keraton. Sebelahnya (Kali Tuntang) ada gundukan atau tanggul sampai panjang sekali. Pusaka itu untuk dijadikan tanggul, agar air tidak masuk dalam keraton," jelas Widodo.
Makam Kiai Singkil itu sengaja tidak dipindah lantaran termasuk benda cagar budaya yang harus dirawat. Apalagi Kiai Singkil diyakini sebagai salah satu syuhada yang ikut berjuang mempertahankan Kesultanan Demak.