Sebuah kawasan di Solo bernama mal Solo Paragon atau sering disebut prapatan kamar mati memiliki cerita mistis yang begitu menyeramkan. Menurut kabar, di pojok depan bangunan Solo Paragon mal itu dulu dipakai sebagai kamar jenazah RSUD dr. Moewardi Solo.
“Dulu daerah ini dikenal dengan nama perempatan kamar mati. Sebab, di pojok jalan itu dipakai untuk kamar mayat RS Dr. Moewardi Mangkubumen. Zaman dulu banyak yang cerita kawasan itu terkenal horor,” terang @mlampahsolo lewat keterangan foto yang dibagikan ulang @jelajahsolo.
Baca Juga: Mengenal Hantu Ririwa dan Tanda-tanda Kehadirannya
Dulu ada berbagai kisah misteri terkait kawasan tersebut. Mulai dari sejumlah bayi yang rewel saat melintasi kawasan tersebut. Sampai ada juga yang melihat ular menyebrang jalan.
“Ada bocah bayi yang setiap lewat sini pasti rewel. Ada yang katanya melihat ular menyebrang jalan. Ada juga yang melihat manusia tanpa kepala,” sambung @mlampahsolo.
Unggahan tersebut menuai beragam komentar netizen. Namun, sayangnya sejumlah netizen justru tidak punya pengalaman mistis di area tersebut.
“Makhluknya hijrah pindahan cari tempat sepi. Sebab di dekat sama ramai tongkrongan sopir ojek online,” komentar @iim_immanuel.
“Iya min, di situ horor banget. Saking horornya anakku lewat sana pasti menangis karena minta masuk naik tutut sama minta ayam gunting,” imbuh @indahmonicasari.
Baca Juga: Kisah Mistis Gedung DPRD Karanganyar, Dihuni Berbagai Makhluk Gaib
“Kata siapa min, di situ enggak horor bin angker. Temanku sopir ojekonline pernah melihat penampakan kuntilanak. Dapat order dari penumpang menunggu di sana, ditanya sesuai Maps cuma diam saja. Muter Kota Solo hampir dua jam. Ditanya cuma diam saja, tiba-tiba mobilnya keblasuk di tengah kuburan area Gondangrejo. Kaki dan kepala penumpang sudah enggak menyatu. Apa enggak seram min?” tanya @humaira_fashion_store.
Sebagai informasi, mal Solo Paragon dibangun di lahan bekas RSUD Dr. Moewardi yang awalnya bernama Rumah Sakit Umum Mangkubumen. Nama rumah sakit itu diambil dari nama Dr. Moewardi yang merupakan tokoh perjuangan Indonesia pasa masa kolonial Belanda.
Bagian timur bangunan mal Solo Paragon tersebut dulu dipakai sebagai kamar jenazah RSUD Dr. Moewardi. Itulah sebabnya perempatan itu dikenal dengan nama prapatan kamar mati.
Sumber: Solopos
