Goa Belanda dan Goa Jepang terletak di Taman Hutan Raya Ir.H. Djuanda, Bandung. Goa Belanda merupakan objek wisata yang populer.
Dibangun awal tahun 1900, goa ini semula berfungsi sebagai terowongan air, tapi sering longsor.
Pada masa perang dunia pertama dan kedua, goa ini berfungsi sebagai sarana pertahanan dan gudang amunisi hingga tahun 1876 dan terus dipertahankan fungsinya sampai tahun 1976.
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Ranai di Kepulauan Natuna, Gunung Mistis Dipercaya Perkampungan Makhluk Gaib
Sementara itu di akhir 1942, tidak jauh dari Goa Belanda dibangun Goa Jepang. Meski goa ini tak pernah dipakai oleh Jepang, karena Tentara Dai Nippon keburu kalah perang.
Terdapat dua buah blok dan hanya satu yang tersisa sebab blok kedua runtuh. Blok Utama memiliki empat pintu masuk dan dua ventilasi.
Di dalam lorong saling menyambung dari lorong pertama hingga keempat. Bagian paling besar difungsikan sebagai lorong logistik.
Baca Juga: Ngeri! Sara Wijayanto Ungkap Cerita Mistis Rumah Anang Ashanty di Kawasan Cinere
Kedua goa ini disebut-sebut memiliki kisah seram dengan cerita yang beredar di masyarakat. Konon, kita dilarang menyebut kata “lada” di tempat ini.
Katanya kalau kita menyebut kata “lada” di sini, bisa terjadi kejadian yang mistis. Ada pula yang menceritakan kalau orang yang menyebutkan kata itu akan sial atau bahkan kerasukan.
Berdasarkan kisah warga setempat, kata lada itu merupakan sebutan atau nama dari seorang tokoh masyarakat atau leluhur yang dihormati di sana, sehingga namanya disakralkan oleh warga setempat.
Bahkan diceritakan juga kalau kita bisa melihat penampakan hantu prajurit zaman dulu di sini. Di tempat ini tidak hanya jatuh korban dari pihak romusha saja karena juga menjadi tempat tahanan bagi tentara Belanda pada saat Jepang menguasai Indonesia.
Sejumlah wisata mistis juga dilakukan di area Goa Jepang dan Goa Belanda. Tidak cuma itu saja, tempat ini juga pernah menjadi lokasi shooting acara televisi yang menguji nyali di tempat-tempat yang dikenal angker.