Di Ambon, Maluku ada Batu Berdarah. Batu yang jadi saksi bisu dengan penjajah Belanda di zaman dulu. Batu Berdarah ini berada di Pulau Banda Besar, Kepulauan Banda, Maluku.
Tepatnya berada di Desa Lonthor. Objek bersejarah ini dikenal dengan Batu Berdarah atau Blood Stone yang berupa batu hitam besar yang berukuran sekitar 1,5 meter.
Baca Juga : Kisah Mistis Sumpit Tangkal Jin Tradisi Melayu Batu Bara
Tapi mengapa namanya agak mengerikan, dinamakan batu berdarah karena batu ini memang " berdarah". Di batu tersebut memang ada darah, namun darah itu merupakan darah penduduk lokal dan Belanda yang dulu pernah membuat perjanjian di wilayah Banda.
Baca Juga : Kisah Misteri dan Mitos Batu Belimbing Singkawang Timur di Kalimantan Barat yang Konon Berubah
Karena zaman dulu belum ada kertas, jadi penduduk setempat dan Belanda membuat kesepakatan dengan cara meneteskan darah bersama-sama di atas batu. Kesepakatan yang dibuat oleh penduduk lokal dan Belanda sendiri berkaitan dengan rempah-rempah.
Pasalnya, dulu Banda dikenal sebagai salah satu sumber rempah-rempah di dunia. Sampai akhirnya Belanda datang dan tertarik dengan kekayaan rempah yang dimiliki pulau ini.
Baca Juga : Kisah Mistis Watu Sigong Klaten yang Mainkan Suara Gamelan Misterius
Demi menjaga tanah mereka dari koloni, penduduk lokal pun menggagas dibuatnya perjanjian dengan Belanda yang mencakup 3 hal. Yakni, pertama Belanda boleh berdagang di Banda. Kedua, Belanda tidak boleh memiliki tanah di Banda.
Terakhir, mereka tidak boleh mengganggu kepercayaan dan agama penduduk lokal. Sampai saat ini Batu 'Berdarah' masih bisa kamu saksikan di Banda, Maluku. Meski dilindungi pagar, kamu tetap bisa melihat dari dekat dan memotretnya.