Di Jawa Tengah terdapat sebuah gunung yang terkenal memiliki aura mistisnya bernama Gunung Lawu. Pasalnya, tidak sedikit pendaki saat mendaki gunung ini selalu menuai kisah mistis.
Salah satunya diceritakan oleh sepasang suami istri pendaki. Dalam cerita yang diunggah di akun media sosial Instagram @visitsurakarta, pendaki yang tak disebutkan namanya ini mendaki Gunung Lawu hanya berdua dengan suaminya.
Kisah Mistis: Kisah Mistis Desa Alurjambu di Aceh Tamiang, Kini Menjadi Kampung Kosong akibat Setiap Hari Dihantui Makhluk Astral
Kisah mistis itu diawali dari kedatangan mereka di loket pendaftaran. Di situ mereka mengaku tidak menemukan petugas maupun orang yang berjaga.
"Mendaki Lawu jam 12 malam pas hari sabtu, cuma berdua sama suami waktu itu, mau naik itu sempet ke loket mau bayar, tapi petugas gak ada di parkiran motor & parkiran banyak, yawis kita mutusin tetep masuk. Dari awal masuk Gerbang pintu masuk itu aku sudah ngerasa aneh min, seperti ada orang yang melihat aku & suami di balik pohon besar disitu," ungkapnya yang diunggah oleh pengelola akun media sosial Instagram @visitsurakarta.
Baca Juga: Kisah Mistis Lasmi Si Kuntilanak Merah di Bandung, Berawal dari Kisah Cinta yang Berakhir Tragis
Dalam perjalanan mendaki, ketika sedang beristirahat melepas lelah, penulis cerita itu menanyakan keberadaan sosok di balik pohon tersebut. Pendaki itu mengaku kaget lantaran suaminya tidak melihat sosok di balik pohon itu.
Diceritakan dalam unggahan itu, berbagai kejadian aneh terus bermunculan mengiringi pendakian mereka. Dalam kisahnya, penulis juga merasa aneh selama mendaki Lawu. Dia tidak bertemu dengan pendaki lainnya.
"Gak lama kemudian dari belakang terdengar suara orang jalan di seret gitu suaranya srel-srek, spontan suami langsung pasang senter ngecek suara tadi di cari gak ada siapa2," tambahnya.
Karena merasa kelelahan, penulis dan suaminya memutuskan untuk mendirikan tenda di salah satu pos pendakian Gunung Lawu.
"Stelah kita selesai buat tenda buat istirahat tiba2 banyak banget suara di luar kaya orang mau naik tapi suara itu di sekitaran tendaku mergo aku wedi ora tak inguk, muk batin ket mau mlaku blas ra ketemu wong kas mandek gae tendo kok suara gemuruh banyak banget sampe ketiduran pagi," bebernya.
Keesokan harinya, mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pendakian dan turun menuju loket pendaftaran. Dalam perjalanan turun, mereka bertemu dengan nenek-nenek berumur 70-an tahun dan berambut putih sembari membawa kayu bakar.
Nenek tersebut mengenakan jarit lengkap khas pakaian perempuan zaman dahulu.
Nenek tersebut meminta uang Rp2.000 kepada mereka agar bisa pulang ke Magetan, Jawa Timur (Jatim). Mereka pun dengan sukarela membantu nenek tersebut.
"Di situ gak berpikir aneh2 min saya lanjutkan perjalanan pulang paling gak ada 5 menit aku ngobrol sama suami, 'eh kasihan mbahe tadi masa di kei 2000 tambahono lagi kasihan 20rb,' aku balik lagi nyari mbah2 tadi sudah gak ada, kalo di logika jalan saja timik2 masa hilangnya cepet banget," lanjutnya.
Baca Juga: Cerita Mistis Padepokan Jugala Raya di Bandung, Duhuni Bermacam Makhluk Gaib, Begini Wujudnya
Tanpa berpikir panjang, mereka melanjutkan perjalanan hingga tiba di loket pendaftaran. Begitu terkejutnya mereka melihat ada tulisan "libur" di papan pengumuman.
"Disitu ada yang aneh di loket ada tulisan besar libur, padahal kemarin mlm gak ada, tanya petugas nya, iya kemarin libur mas gak buka. Aku munggah gunung itu pas malam 1 suro, kewanen bar kui aku wegah munggah gunung meneh untung isoh mulih [terlalu berani, setelah itu aku enggak mau lagi naik gunung, untung bisa pulang]," pungkasnya.