Terletak di tepi Sungai Cisadane, Rumpin, Bogor, Goa Pengantin awalnya bernama Goa Batu Burut. Goa Pengantin sendiri konon berawal dari kisah seorang raja di wilayah Padjajaran yang tak tahu gadis yang ingin ia dia nikahi ternyata putri kandungnya sendiri yang telah hidup terpisah dengannya dalam kurun waktu yang lama.
Niat sang raja coba digagalkan sang istri yang tak lain merupakan ibu kandung sang putri. Caranya dengan menyembunyikan putrinya di Goa Pengantin.
Seraya mengajukan syarat kepada sang suami, yaitu boleh menikahi putrinya jika sang raja bisa membendung Sungai Cisadane dan membelokkannya ke wilayah Banten dalam semalam.
Lantas, berhasilkah sang raja memenuhi syarat tersebut dan kemudian menikahi putri kandungnya sendiri?
Kegagalan para hulu balang membendung Sungai Cisadane dan membelokkannya ke wilayah Banten dalam semalam, membuat niat sang raja untuk menikahi putrinya pun gagal.
Hal ini memantik kemarahan sang raja. Konon sang raja pun melampiaskan kemarahannya dengan menginjak sebuah batu berukuran besar hingga terbelah menjadi dua. Batu itulah yang kini terletak persis di seberang goa dan dikenal dengan sebutan batu burut.
Konon di waktu-waktu tertentu, warga kerap melihat penampakan maung atau harimau di atas batu burut tersebut. Inilah harimau gaib penjaga Sungai Cisadane dan Goa Pengantin.
Baca Juga: Dicap Angker! Ini Cerita Mistis Bekas Mes Arseto di Solo
Dilansir dari akun Youtube Cumicumi dalam tayangan Silet, Goa pengantin sendiri memiliki mulut dua sebagai pintu masuk. Saat memasuki salah satu mulut goa, aura tak biasa langsung menyergap. Suasana gelap yang menambah aura tak biasa goa sepanjang kurang lebih 40 meter tersebut.
Sang kuncen pun langsung mengucapkan salam sebagai tanda perkenalan juga ijin untuk masuk dan menelusuri goa.
Selepas itu, para pengunjung akan menemukan ceruk goa yang menjadi tempat bersemayam dan berkembang biak ribuan kelelawar penghuni Goa Pengantin.
Selepas pintu masuk, terdapat pintu gerbang menuju tempat sholat. Sebagaimana tempat sholat pada umumnya, tempat ini terlihat lebih bersih dan nyaman.
Disebelah kanannya terdapat lorong menuju pintu gerbang goa yang akan menjadi jalur perjalanan pengunjung menuju bagian lebih dalam dari goa tersebut.
Baca Juga: Cerita Mistis Pendaki asal Madiun saat Mendaki Gunung Merbabu & Lawu, Mengaku Bertemu Pasukan Pocong
Namun, untuk menuju ke dalam pengunjung harus masuk dengan merunduk lantaran rendahnya bagian atas goa. Setibanya di dalam goa, pengunjung harus benar-benar memiliki niat bersih dan tidak boleh merusak apalagi sampai mencuri patung-patung stalinatik yang berbentuk sepaang pengantin.
Karena jika sampai mencuri salah satu patung tersebut, pelaku akan terus dipaksa oleh kekuatan tak kasat mata untuk mengembalikan patung tersebut ke tempatnya.
Menuju bagian utama goa dimana terdapat sumur terbalik dan juga pelaminan atau kursi pengantin, kuncen kembali memberi salam dan meminta ijin untuk masuk. Tidak hanya itu, kuncen juga meminta pengunjung untuk melantunkan azan.
Nama sumur terbalik sendiri muncul lantaran dari sebuah curuk goa mengalir mata air dan konon air dari sumur terbalik ini memiliki khasiat mampu membuat wajah berseri dan awet muda.
Meski masih ada lorong lainnya menuju bagian atas goa, namun kuncen hanya bisa membawa pengunjung sampai ke tempat pelaminan atau kursi pengantin.
Konon di kursi inilah Nyi Mas Ganda Sari sang istri raja atau ibunda Nyi Mas Mayang Sari sang calon mempelai wanita kerap menampakkan diri.
Bagi para pengunjung yang berani duduk di kursi tersebut, kabarnya akan enteng jodoh. lantas mengapa penerangan di goa pengantin hanya sampai di bagian kursi pengantin? Benarkah untuk bisa naik ke bagian paling atas goa, ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi pengunjung.