Dari Kota Bogor setidaknya butuh waktu sekitar 2 jam untuk bisa mencapai lokasi Goa Gudawang. Di area ini terdapat 12 goa lainnya yang memiliki keunikan dan legenda tersendiri.
Kata Gudawang tersendiri, konon berasal dari kata "Kuda Lawang" atau bentuk ekor kuda yang dikepang. Disebut warga dan penjaga bahwa tempat ini kerap dikunjungi pendekar tanah pasundan.
Konon Goa Gudawang juga menjadi saksi akan patilasan Prabu Siliwangi. Selain yang tampak secara kasat mata, ada pula tujuh pintu goa gaib yang disebut bisa tembus ke berbagai daerah di tanah pasundan.
Baca Juga: Deretan Mitos Bunga Kantil yang Menyeramkan, Disukai Kuntilanak hingga Media Memanggil Gaib
Sarat akan keindahan alamnya, Goa Gudawang juga menyimpan mitos tentang penunggu dari makhluk gaib jelmaan macan adalah salah satu yang paling banyak dikisahkan warga setempat.
Ditempat ini pula ada larangan tak tertulis untuk tak bicara sembarangan hingga tak boleh berlaku angkuh. Jika melanggar, tak sedikit orang langsung mengalami seolah-olah berada di luar kendali dari fikirannya sendiri saat memasuki mulut goa.
Memasuki are Goa Gudawang, banyak pintu goa yang bisa dimasuki pengunjung. Salah satunya adalah Goa Simenteng. Di balik mulut goa, kita langsung disuguhi pemandangan stalinatik yang terbentuk secara alami.
Baca Juga: Cerita Mistis Yanto saat Keluar Bogor, Soal Penyakit Hingga Mayat Tenggelam
Di Goa Simenteng telah dibuat anak tangga yang cukup curam. Di bawahnya pengunjung akan bisa melihat langsung sebuah sumur yang konon banyak didatangi orang lantaran dianggap memiliki karomah dan bisa menyembuhkan penyakit.
Saat melangkahkan kaki lebih jauh, beraneka ragam habitat yang hidup di goa bisa terlihat. Salah satunya adalah kelelawar yang bergelantungan di bagian atas Goa Simenteng.
Semakin dalam menyusuri goa, ada beberapa titik yang tergenang air, bahkan ada aliran air seperti sungai yang memiliki kedalaman berbeda.
Baca Juga: Dicap Angker! Begini Cerita Mistis Gedung Kosong di Bukit Jimbaran Bali
Selanjutnya Goa Simasigit, dibalik hawa sejuk yang langsung menyentuh kulit saat memasuki mulut goa, ada peristiwa magis yang kerap dikisahkan pengunjung hingga penjaga goa.
Konon saat memasuki Goa Simasigit, sejumlah orang seperti berada di area masjid. Suara-suara seperti orang mengaji bahkan suara azan kerap terdengar di dalam Goa Simasigit.
Selain Goa Simenteng dan Goa Simasigit, ada juga Goa Sipahang. Di dalam Goa Sipahang kita akan kembali menjumpai aliran sungai yang disebut tembus ke Goa Simenteng.
Di tahun 2004 lalu, dua orang pengunjung disebut meninggal dunia di goa ini. Sebab mereka tidak mengindahkan larangan dari penjaga goa, bahwa kalau hujan turun tak boleh memasuki goa ini lantaran air bisa memenuhi goa dan membuat orang di dalamnya tenggelam.
Sumber: Silet