Mati suri adalah salah satu fenomena dalam diri manusia yang masih banyak diperdebatkan, karena keadaan seseorang yang sudah dianggap tak bernyawa karena denyut nadi dan napas yang tak bisa ditemukan lagi dalam diri seseorang. Banyak yang percaya bahwa mati suri seperti cara lain Yang Maha Kuasa untuk dekat dengan manusia.
Mati suri umumnya dianggap sebagai suatu peristiwa supranatural yang kadang-kadang dianggap menyeramkan. Secara ilmiah, kondisi tersebut dianggap sebagai tidur yang terlalu dalam atau nyenyak.
Baca Juga : Kisah Misteri Pulau Terlarang di Lombok Ini yang Konon Mitosnya Semua yang Datang ke Sana Akan Mati
Namun, fenomena ini bahkan bagi sebagian orang hanya berupa mitos karena akan sulit menerima kenyataan seseorang yang telah meninggal bisa hidup kembali. Dilansir dari berbagai sumber beberapa tanda seseorang meninggal adalah nadi yang tidak berdenyut, napas berhenti, jantung tidak berdetak, suhu tubuh menurun, serta otot wajah lemas dan pucat.
Ternyata menurut sains, orang yang mengalami mati suri kemungkinan sebetulnya tidak benar-benar mati. Sebuah studi di European Academy of Neurology Congress 2019 bahkan mengatakan mati suri mungkin berhubungan dengan gangguan tidur pada tahap REM.
Baca Juga : Ini Beberapa Penyebab Kematian Paling Aneh dan Mengerikan di Dunia, Salah Satunya di Indonesia
Di tahap ini otot utama tubuh memang dapat mengalami kelumpuhan sementara. Namun mati suri mungkin memiliki mekanisme otak yang berbeda. Otak orang-orang yang mati suri mungkin mencampur kesadaran saat bangun dengan kesadaran saat tidur REM, seperti mimpi sebagai reaksi ketika menghadapi krisis dan nyaris mati.
Pengalaman orang yang mati suri dapat disebut juga dengan near death experience (NDE). Konon yang bersangkutan dapat melihat tubuhnya sendiri yang meninggal, tergeletak di rumah sakit atau terjebak di dalam mobil karena kecelakaan hebat. Bagaimana pun fenomena ini masih menjadi misteri. Ilmu kedokteran sendiri mungkin belum dapat mengungkapkan rahasia di balik mati suri secara pasti.
