Sekilas bentuk fisik tanjakan keramat di Desa Raga Jaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor tak berbeda dari tanjakan-tanjakan pada umumnya. Tanjakan ini menanjak dan lalu menukik tajam saat menuju ujung tanjakan.
Namun meski begitu, tanjakan ini terbilang cukup berbahaya lantaran sejumlah kecelakaan yang bahkan menelan korban jiwa sudah tak berbilang lagi terjadi di tanjakan ini.
Seiring dengan itu, kisah-kisah di luar nalar pun berhembus. Tak heran, jika para supir khususnya supir-supir truck yang melintasi tanjakan keramat disarankan untuk permisi entah dengan membunyikan klakson atau mengucapkan salam saat melintas.
Baca Juga: Dibalik Fertival Ogoh-ogoh yang Meriah, Tersimpan Cerita Mistis Ogoh-ogoh di Bali
Di sebelah utara ada sumber mata air yang tidak pernah surut walau musim kemarau. Di sebelah barat ada sinar merah yang selalu muncul di setiap tahun baru pada pukul 00.00 WIB. Di sebelah selatan ada danau atau Situ Citayam.
“Jadi ternyata daerah makam keramat di Tanjakan Keramat ini dikelilingi oleh tempat-tempat situs keramat dan mistis”, ungkap Kang Nurdin salah seorang warga.
Ia mengklaim, julukan atau sebutan Tanjakan Keramat itu adalah pemberiannya.
“Karena dulu kalau saya berkunjung ke Citayam naik ojek, si tukang ojeknya bilang mau ke mana pak? Dan saya selalu bilang ke Citayam. Tukang ojek itu tanya lagi Citayam mana pak. Akhirnya saya bilang tanjakan keramat, pas ada tanjakan dan makam keramat,” ungkap Nurdin.
Baca Juga: Pulau Socotra yang Penuh dengan Misteri, Benarkah Pulau ini Tempat Bersemayam Dajjal?
Dan dulu orang Citayam hanya menyebut wilayah tersebut dengan nama makam Mbah Samat. Nurdin mencoba mencari tahu dan menelusuri.
“Dapat sebuah nama yaitu "Mbah Raden Samat Kalima Sabda”. Itu sebutan buat para syeh ulama Arab Saudi,” ungkap Nurdin.
Baca Juga: Cerita Misteri Seorang Nenek di Bali, Konon Dilarang Diucapkan Nama Aslinya
Ia menyesalkan situs dan peninggalan sejarah tersebut kurang perhatian dari pemerintah setempat. Contohnya akses jalan Tanjakan Keramat sangat rusak, tinggi, dan sangat menikung, sehingga banyak kendaraan yang tidak kuat menanjak, tebalik dan memakan korban.
“Mungkin itu salah satu penyebabnya setiap kecelakaan yang terjadi di sekitar Tanjakan Keramat. Bukan karena mahluk halusnya. Jadi kami sangat mengharapkan bantuannya dari pemerintah untuk memperhatikan wilayah itu,” ungkap Nurdin.
Sumber: okezone