Masyarakat Indonesia dekat dengan berbagai hal berbau mistis, salah satunya fenomena kesurupan yang ternyata penyebabnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Kesurupan sendiri merupakan momen, saat seseorang kerasukan makhluk astral, yang dipercaya bisa memiliki kekuatan lebih besar bahkan tubuhnya bertambah berat.
Bahkan, kerasukan makhluk halus disebut-sebut bisa menular dari satu orang ke orang lain. Seperti halnya di beberapa sekolah yang pernah terjadi menyebabkan kesurupan masal.
Dalam dunia medis, ini disebut sebagai Dissociative Trance Disorder (DTD), banyak sekali ditemukan di negara-negara berkembang seperti India dan Indonesia.
Baca Juga : Seram! Kisah Misteri di UNS Solo yang Salah Satunya Mahasiswi FEB Sering Kesurupan
Dikutip dari Eastern Journal Of Medicine, Mengenai penyebabnya, banyak pakar kedokteran menyebut ada berbagai faktor seperti faktor psikologi, sosial dan spiritual bahkan membuat orang bertindak aneh bahkan sampai hilang ingatan.
Namun, yang paling dominan adalah tekanan sosial dan mental yang masuk ke alam bawah sadar manusia. Beda jauh dengan pemahaman awam kalau kesurupan adalah masuknya arwah atau roh halus ke dalam tubuh manusia yang membuat orang lupa diri.
Profesor psikiatri Dr Richard Gallagher, berdasarkan pengalamannya merawat pasien kesurupan selama puluhan tahun, percaya bahwa kesurupan yang sebenarnya adalah buatan manusia dan bukan seperti yang sering kita lihat.
Baca Juga : Ini Cara Mencegah Kesirupan yang Bisa Menular, Terutama Buat Perempuan
Dari segi budaya, kesurupan bukan hanya sekadar pengalaman, tapi juga bagian dari perilaku manusia dan juga kepercayaan. Penelitian Ferracutti (1996) pernah mengungkap bahwa mereka yang punya kepercayaan kuat terhadap nilai-nilai religius lebih mudah mengalami kesurupan, dan itu disengaja.
Contoh, dalam ritual mistik kuda lumping atau reog, peneliti di AS menemukan fungsi dari bunyi-bunyian seperti musik atau tabuhan drum yang mengiringi ternyata berperan penting dalam membuat para medium tetap terjaga dan sadar, meskipun digunakan juga untuk menginduksi kesurupan.
Baca Juga : Ini Beberapa Mitos Misterius Bulan Purnama dari Bikin Kesurupan Hingga Gila
Bahkan seorang yang bekerja di Vatikan bernama Gary Thomas mengatakan bahwa 90 persen orang yang kesurupan itu tidak kerasukan setan atau roh tapi lebih membutuhkan bantuan psikologis.
Menurut beberapa peneliti dan pakar, kesurupan massal mirip dengan proses dilakukannya sugesti dan hipnotis secara besar-besaran. Pada saat seseorang dalam kondisi psikologis dan psikis lemah, maka hanya dengan melihat seseorang mengalami kesurupan maka dia akan secara otomatis akan ikut menjadi kesurupan. Jadi, selain karena faktor yang dipercaya turun-temurun, kamu bisa menjelaskan bahwa kesurupan pun bisa diuraikan secara ilmiah.