Penyebaran virus corona belum menemukan titik temu kapan akan berakhir. Data per Senin 7 September 2020 terdapat tambahan 2.880 kasus corona baru.
Dengan begitu, total kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 196.989.
Dikutip dari situs resmi kemenkes.go.id, pasien yang meninggal dunia akibat corona bertambah sebanyak 105 orang. Dengan jumlah ini, maka total pasien meninggal adalah 8.130, dari hari sebelumnya 8.025 jiwa.
Per hari ini, dilaporkan 2.077 pasien sembuh dari corona, sehingga totalnya jadi 140.652. Dibandingkan dengan jumlah di hari sebelumnya yakni 138.575.
Baca Juga: Sinovac Klaim 90% Pegawai dan Keluarganya Sudah Divaksin Covid-19
Sekedar informasi, pimpinan Sinovac Biotech Yin Weidong, menyebutkan hampir 90 persen pegawainya beserta keluarga mereka, telah mendapat vaksin eksperimental Covid-19. Vaksin tersebut, merupakan vaksin yang dikembangkan di bawah program darurat China.
Program penggunaan darurat ditujukan bagi kelompok khusus, termasuk petugas medis dan para pekerja di pasar makanan serta sektor transportasi dan jasa.
Perusahaan Sinovac yang tengah memproses vaksin CoronaVac buatannya sedang dalam uji coba Fase III dan telah dimasukkan ke skema darurat, menawarkan kandidat vaksin itu kepada sekitar 2.000 hingga 3.000 pegawai dan keluarga mereka, yang bisa menggunakannya sebagai relawan.
"Sebagai pengembang dan pembuat vaksin, wabah baru bisa memberikan dampak secara langsung terhadap produksi vaksin kami," kata Yin, di sela-sela pameran dagang internasional di Beijing, menjelaskan alasan perusahaannya masuk dalam program darurat, dilansir laman Antara, Senin 7 September 2020.
Jelang Pilkada 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja memberikan arahan terbaru untuk penanganan penyebaran virus Corona di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, dia menaruh perhatian terhadap 3 klaster Corona saat ini.
"Hati-hati, perlu saya sampaikan, hati-hati yang namanya klaster kantor. Kedua, klaster keluarga hati-hati. Yang terakhir juga klaster Pilkada hati-hati ini," ucap Jokowi.
Kabar buruknya, seorang Ilmuwan asal Jerman, Profesor Hendrim Streeck mengatakan virus Corona mungkin akan bertahan dalam waktu yang lama, selama tiga tahun.
Baca Juga: Gawat, Ilmuwan Jerman Prediksi Pandemi Covid-19 Bertahan Hingga 2023
Dalam memperkirakan jika vaksin sudah ditemukan pun, virus ini masih bisa ditemukan sampai 2023.
Untuk mengetahui hal ini, profesor yang merupakan ahli virologi yang menangani pandemi di Heinsberg, Jerman, ini menggunakan Kota Gangelt sebagai subjek penelitian. Ia menggunakan kota ini untuk mempelajari bagaimana virus menyebar dan cara mengatasinya.
"Virus ini tidak menghilang, sekarang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Itu akan bertahan sampai 3 tahun dan kita harus menemukan cara untuk menghadapinya," kata Profesor Streeck yang dikutip dari Metro UK, Senin 7 September 2020.
Sumber: Suara, Solopos, Detik, Kumparan