Pahala puasa sejatinya secara umum akan dibalas langsung oleh Allah SWT. Sebab puasa merupakan ritual ibadah yang hanya diketahui oleh Tuhan dan hambanya yang menjalankan.
Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa puasa merupakan ritual ibadah yang dilakukan untuk Tuhan. Dimana manusia yang menjalankan puasa berusaha sekuat tenaga menahan segala hal yang membatalkan seperti syahwat, makan dan minum demi untuk menyucikan diri mendekatkan diri pada Tuhan.
“Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena Aku." (HR. Muslim).
Baca juga: Cara dan Bacaan Niat Menjalankan Puasa Senin Kamis, Bisa Pilih Salah Satu Hari Saja
Namun yang membuat spesial puasa di hari Senin dan Kamis adalah sebagai puasa yang disebut menjadi ibadah yang konsisten dijalankan oleh Nabi SAW. Adapun alasan Nabi menjalankan puasa pada hari tersebut sebab merupakan hari istimewa di hadapan Allah.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Usamah bin Zaid. Ia berkata: "Aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, 'Wahai Rasulullah, Engkau terlihat berpuasa sampai-sampai dikira tidak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira Engkau tidak pernah puasa. Kecuali dua hari yang Engkau bertemu dengannya dan berpuasa ketika itu.' Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bertanya, 'Apa dua hari tersebut?' Usamah menjawab, 'Senin dan Kamis.' Lalu Beliau bersabda, 'Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan pada Rabb semesta alam (kepada Allah Subhanahu wa ta'ala). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa'." (HR An Nasai Nomor 2360 dan Ahmad 5: 201. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan).
Mengutakan riwayat hadis di atas, diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Berbagai amalan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi Nomor 747. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan ghorib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini hasan. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi yaitu sahih dilihat dari jalur lainnya).
Baca juga: Cara Takbiratul Ihram yang Dilakukan Nabi SAW, Lengkap Dalil dan Penjelasannya
Begitu spesial dua hari tersebut, sehingga Nabi SAW begitu konsisten dalam menjalankan puasa pada hari tersebut. Nabi berusaha selalu dalam kondisi berpuasa saat segala alam ibadah dihadapkan kepada Allah pada dua hari tersebut. Selain itu Senin dan Kamis juga merupakan hari yang sangat istimewa dalam sejarah Islam.
Bersumber dari Qatadah al-Anshari, Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin. Lalu Nabi SAW menjawab, “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim).
Sumber: Republika