Cara menjalankan puasa Senin Kamis intinya tidak berbeda dengan ibadah puasa lainnya, menahan diri dari segala yang membatalkan dari terbit matahari hingga terbenam matahari. Cara menjalankan ibadah puasa senin Kamis bisa dilakukan bertahap dengan memilih berpuasa pada salah satu hari, Senin atau Kamis.
Puasa Senin Kamis merupakan puasa sunah yang berarti jika menjalankannya mendapatkan pahal dan jika ditinggal tidak mendapatkan dosa. Berbeda dengan ibadah wajib seperti puasa ramadan yang jika ditinggalkan mendapatkan dosa atau wajib menggantinya.
Baca juga: Cara Takbiratul Ihram yang Dilakukan Nabi SAW, Lengkap Dalil dan Penjelesannya
Puasa Senin Kamis bukanlah puasa yang menjadi satu kesatuan, tapi berdiri sendiri, puasa Senin dan Puasa Kamis. Maka tata cara ibadah puas Senin Kamis bagi yang baru mengawali bisa dilakukan dengan memilih salah satunya. Yang lebih diutamakan adalah konsistensi dalam menjalankannya.
Nabi SAW mengajarkan, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang konsisten walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim). Setelah terbiasa dapat berpuasa pada kedua hari itu.
Adapun tahap awal menjalankan puasa Senin Kamis dimulai dengan melafazkan niat puasa. Adapun lafaz niat puasa Senin Kamis adalah sebagai berikut:
Niat Puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa
Artinya, "Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala."
Niat Puasa Hari Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatal Lillaahi Ta'aalaa
Artinya, "Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala."
Baca juga: 5 Air Terjun yang Dekat dari Jakarta Dijamin Seger dan Buat Adem Pikiran
Adapun waktu membaca niat puasa Senin Kamis tersebut bisa dilakukan pada malam hari sebelum menjalankan puasa keesokan hari. Namun waktu tersebut tidak bersifat kaku. Saat lupa melafazkan niat bacaan puasa Senin Kamis pada malam hari, Anda masih bisa melanjutkan puasa dengan sayrat masih menahan diri dari hal yang membatalkan puasa.
Hal berbeda dengan puasa wajib, puasa ramadan. Pembacaan lafal niat puasa wajib dibaca sebelum menjalankan puasa, pada malam hari atau setelah masuk waktu imsyak.
Sumber: Republika