Kebanyakan orang menyukai badut karena tingkahnya yang jenaka. Namun, orang yang memiliki fobia badut menganggap badut sebagai sosok yang menyeramkan. Tak peduli bagaimana pun menariknya dan lucunya badut tersebut di mata orang lain.
Intinya, mereka bisa merasa ketakutan setengah mati saat berhadapan langsung dekat badut maupun sekadar melihat benda apa pun yang berkaitan denga badut, entah dalam jarak dekat atau jauh sekalipun.
Kecemasan ekstrem dengan badut ini biasanya disebabkan oleh pengalaman pribadi yang kurang menyenangkan sehingga dapat membuat mereka terbayang-bayang setiap kali bertemu sosok badut.
Bahkan, mungkin Anda sendiri yang mendadak diselimuti ketakutan hebat saat bertemu badut dalam jarak dekat? Kondisi ini banyak dikenal sebagai fobia badut atau coulrophobia. Apa penyebab fobia badut?
Untuk menunjang kelucuannya, sosok di balik badut kerap melukis wajahnya yang seolah-olah tersenyum lebar dan ramah. Bagi sebagian orang, hal tersebut bisa bikin cemas karena mereka jadi nggak tahu seperti apa wajah dan ekspresi asli sosok badut di balik lukisan wajah tersebut.
Baca Juga : Merinding! Ini 5 Film Horor yang Menyeramkan dengan Hutan Sebagai Karakter Utama
Baca Juga : Seram! Kisah Horor Pedagang Peti yang Sering Mendengar Suara Misterius
Kelucuan para badut seolah-olah terlihat tidak alami dengan riasan tebal seperti topeng, sehingga emosi yang mereka sedang rasakan sulit dibaca oleh orang lain. Identitas mereka pun sulit diketahui.
Dilansir dari Live Science, penulis “Bad Clowns” (University of New Mexico Press, April 2016), Bad Radford mengatakan senyum lebar, dicat merah, hidung merah dan sepatu besar bisa menyebabkan kegelisahan karena mengaburkan ekspresi sejati sosok badut.
Bahkan menurut Psikolog Klinis Columbia University Clinic for Anxiety and Related Disorders, Kristin Kunkle, cara badut ketika menghibur nggak selalu diterima dengan ramah oleh penonton. Ada orang-orang yang justru merasa terganggu dan gelisah atas aksi konyol para badut.
Semisal menarik sesuatu dari lengan baju, meletuskan balon secara mendadak, atau menyemprotkan air ke penonton. Para badut dianggap melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan emosi senang dan takut pada tiap orang.
Dimana, ada kisah nyata “Killer Clown”, yakni: pembunuh berantai dan pemerkosa yang dilakukan oleh badut profesional di Amerika Serikat era 1970an, John Wayne Gacy, Jr. Gacy dihukum pada 1980 karena melakukan penyerangan dan pembunuhan setidaknya kepada 33 pria muda dan anak laki-laki.
Baca Juga : Ngeri! Tak Hanya Corona, Ini Beberapa Penyakit Horor yang Mematikan Manusia yang Harus Kamu Waspadai
Baca Juga : Merinding! Kisah Seram Hantu Mbak Rohana, Sosok Penunggu Jembatan Pertanian UGM
Baca Juga : Ini 5 Rumah Sakit Jiwa yang Mempunyai Kisah Horor yang Mencekamkan
Setelah ditelusuri, banyak dari mereka yang dimakamkan di bawah rumahnya. Selain itu, ada juga kasus lain salah satunya orang yang berkostum badut berniat untuk menculik anak-anak dengan cara berkeliaran di sekitar perumahan hingga memberanikan diri mengetuk pintu rumah dengan niat jahat.
Dimana, sejumlah film horor dan acara TV menampilkan badut jahat yang kejam. Sebut saja “Killer Klowns from Outer Space” (1988), Pennywise from “It” (1990), Killjoy dari serial film “Killjoy”, Kapten Spaulding dari “House of 1000 Corpses” (2003), “The Devil’s Rejects” (2005), “It” (2017) dan “It Chapter Two” (2019).
Musuh jahat Batman, Joker, adalah contoh pembunuhan lain dari seorang pria yang awalnya berprofesi badut kerap muncul dalam film-film Batman, “Suicide Squad” (2016), hingga film khusus untuknya berjudul “Joker” (2019). Film-film seperti inilah memunculkan stigma kalau badut itu memang menyeramkan.
Terlepas dari badut yang dianggap menakutkan, badut-badut sebenarnya hadir untuk menghibur banyak orang. Di rumah sakit misalnya, para pasien anak-anak kerap dihibur oleh badut agar tidak merasa kesepian. Ada juga badut profesional yang diminta untuk mengisi acara di pesta ulang tahun anak maupun di tempat rekreasi keluarga agar suasana terasa menyenangkan.