Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur kembali diserang oleh orang yang tak dikenal pada Sabtu 29 Agustus 2020.
Penyerangan tersebut berakhir pada pembakaran dua mobil yang berada di area parkir Mapolsek Ciracas tersebut. Salah satunya merupakan mobil milik Wakapolsek Ciracas.
Kabar baiknya, kebakaran mobil tersebut berhasil dipadamkan sehingga tak membakar seluruhnya. Tak hanya membakar mobil, massa juga merusak satu kendaraan operasional polisi dan satu unit bus Polri.
Beberapa jam usai penyerangan tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman didampingi jajarannya langsung mengecek lokasi.
Baca Juga: 99% Hampir Pasti Indonesia Resesi Bulan Depan, Mahfud MD: Tidak Sampai Krisis Ekonomi
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, sekelompok orang tak dikenal itu merusak pertokoan sebelum menyerang Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur. Pertokoan yang dirusak sekelompok itu berada di sekitar Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur.
"Ada perusakan juga terhadap beberapa toko di sekitar Jalan Raya Bogor," ujar Nana seperti dikutip Kompas TV, Minggu 30 Agustus 2020.
Sementara itu, penyerangan di Polsek Ciracas juga menyebabkan dua orang polisi terluka, yakni anggota Sabhara dan Pam Obvit. Keduanya saat itu tengah patroli di sekitar Mapolsek Ciracas.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, dua anggota Polri itu mengalami luka benda tumpul diduga akibat pukulan oleh salah satu dari sekelompok orang tak dikenal itu.
Baca Juga: Mengejutkan, Ayah Atta Halilintar Pernah Lakukan Poligami, Ibu Gen Rela Dimadu
Hingga Sabtu siang, polisi belum mengungkap motif penyerangan Mapolsek Ciracas yang diduga dilakukan sekitar 100 orang. Dengan alasannya, polisi masih melakukan penyelidikan berdasarkan rekaman CCTV dan mengumpulkan keterangan para saksi.
Berdasarkan keterangan dari anggota Polri yang sedang berada di Mapolsek Ciracas saat terjadi penyerangan, mereka sempat menghindar setelah melihat kedatangan orang tak dikenal.
Dilansir dari Kompas, Minggu 30 Agustus 2020, berdasarkan keterangan salah satu warga bernama Asep, dia sempat diberhentikan oleh segerombolan orang tak dikenal di depan Gedung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Sabtu pukul 01.00.
Saat itu, dia tengah berkendara melewati Jalan Raya Bogor dari arah Jatinegara menuju rumah saudaranya di Bogor. Ketika diberhentikan, Asep belum melihat Polsek Ciracas terbakar.
"Mereka teriak-teriak suruh kita yang ada di jalan muter balik. Akhirnya saya putar balik dan masuk ke kawasan Kopasus," kata Asep.
Menurut Asep, sekelompok orang tak dikenal itu terlihat membawa besi, kayu, dan bambu yang cukup panjang. Saat melewati Polsek Ciracas sekitar pukul 01.55, Asep sudah melihat halaman Polsek Ciracas terbakar.
Dia menyebut perawakan orang-orang tersebut adalah berbadan tegap dan besar dengan membawa besi berukuran panjang. Selama lima belas menit terjebak, kondisi jalanan sudah dikuasai oleh kelompok tersebut. Pengendara-pengendara lain yang melalui jalur tersebut juga dipaksa berhenti bahkan dengan kekerasan hingga menyebabkan sejumlah pemotor terluka.
Isu Keterlibatan dan Kronologi Versi TNI
Isu keterlibatan anggota TNI dalam penyerangan Mapolsek Ciracas sempat mencuat. Isu tersebut semakin menguat kala Komandan Kodim (Dandim) 0505 Jakarta Timur Kolonel Kav Rahyanto Edy mengatakan, pihaknya turut melakukan penyelidikan bersama Kepolisian untuk mengungkap motif di balik perusakan Polsek Ciracas. Dandim bahkan menjelaskan kronologi kejadian.
"Kita kerja sama dengan Kepolisian untuk melakukan patroli di wilayah kawasan dan daerah rawan. Mungkin kita kerahkan aparat intelejen untuk mencari informasi," kata Rahyanto.
Namun, pada Sabtu siang sekitar pukul 14.00, Rahyanto mengklaim tidak ada informasi soal keterlibatan anggotanya dalam peristiwa perusakan dan pembakaran mobil di Polsek Ciracas.
"Sejauh ini belum ada (keterlibatan anggota TNI)," katanya.
Rahyanto hanya menjelaskan kronologi singkat penyerangan berdasarkan hasil penyelidikan sementara. Penyerangan kantor Polri itu disebut berawal dari aksi ricuh sekelompok orang tak dikenal di kawasan Cibubur, Jakarta Timur.
Dalam keterangan resminya, Rahyanto memperkirakan penyerangan Polsek Ciracas disebabkan adanya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota TNI bernama Ilham. Meskipun demikian, dia tidak dijelaskan kapan dan di mana terjadinya kecelakaan tersebut.
"Kejadian ini dimulai dari berita anggota Ditkumad atas nama Prada Ilham yang jatuh karena kecelakaan tunggal," kata dia dalam situs resmi tersebut.
Sumber: Kompas TV, Tempo, Kompas