Masa perpanjangan PSBB transisi DKI Jakarta yang keempat kalinya selesai hari ini. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi kemungkinan bakal diperpanjang kembali.
"Masih perpanjangan, tapi yang penting semua dalam kontrol dan terkendali," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020.
Namun tak hanya itu saja paslanya Riza juga menyataka bahwa perpanjangan PSBB transisi baru akan diputuskan esok. Menurut dia, Pemprov DKI masih terus mengevaluasi pelaksanaan PSBB transisi.
Baca Juga: Vaksin Corona ada 2 Tipe Erick Thohir: Gratis dan Bayar Sendiri
"Besok atau lusa akan diputuskan. Sedang disusun juga pergubnya," jelasnya.
Bahkan tak hanya itu saja bhakan ia juga meminta kepada masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak.
"Semua harus wajib pakai masker terutama di perkantoran. Biasanya karena dekat masker dianggap enteng. Kalau kita masuk di bus, coba, masuk di kereta lebih disiplin," katanya.
PSBB transisi sedianya berakhir hari ini setelah kembali diperpanjang pada 14 Agustus. Hal itu juga tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 853 Tahun 2020 tentang Perpanjangan PSBB Transisi.
Namun diketahui juga bahwa kebijakan PSBB merupakan salah satu upaya Pemprov DKI menekan laju penyebaran virus corona. Namun, dalam beberapa hari terakhir, justru jumlah kasus positif Covid-19 mencatatkan rekor penambahan tertinggi.
Bahkan pada hari ini saja, kasus positif Covid-19 di Jakarta bertambah 820, tertinggi sepanjang pandemi virus corona di Jakarta.
Baca Juga: Mahfud MD: Langgar Protokol Kesehatan Bisa Dipidana
Tak hanya itu saja bahkan Riza juga tak memungkiri bahwa saat ini memang ada kenaikan cukup tinggi. Namun, menurut dia, hal itu disebabkan oleh masifnya tes PCR yang dilakukan di Jakarta.
"Sesungguhnya Jakarta masih terkendali ya. Artinya apa, angka tinggi karena banyak testing. Dengan banyaknya testing kelihatan penyebarannya di mana," ungkapnya.
"Dengan banyaknya testing lebih mudah melakukan langkah-langkah pencegahan maupun penanggulangannya. DKI konsepnya beda, kita perbanyak testing, dan testing kita diakui oleh WHO sebagai provinsi di Indonesia yang cukup baik tesnya," kata Riza menambahkan.
Sumber:Detik,cnn,tribun