Ini Kronologi Awal Penyekapan Polisi oleh Santri di Sampang, Operasi Narkoba

Ini Kronologi Awal Penyekapan Polisi oleh Santri di Sampang, Operasi Narkoba

Dedi Sutiadi
2020-08-25 22:34:22
Ini Kronologi Awal Penyekapan Polisi oleh Santri di Sampang, Operasi Narkoba
Keributan saat santri ponpes di Sampang menyekap polisi (Foto: Tangkapan layar)

Sekelompok santri dan warga sekitar pondok pesantren Kecamatan Robatal, Sampang, Madura menyekap polisi lantaran diduga ada rekayasa penangkapan santri yang membawa narkoba jenis sabu. Namun, Pengasuh Ponpes Darul Amin Sumber Telor menepis bukan penangkapan namun mengamankan dari amukan massa.

“Bukan disekap, hanya mengamankan saja dibawa kesini agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, malah kami layani dengan baik suruh makan sampai disuruh sholat maghrib,” ucap putra Pengasuh Ponpes Darul Amin Sumber Telor Mohammad Ulil Absor, pada Selasa, 25 Agustus 2020 siang.

Pengamanan polisi itu dikarenakan menangkap seorang santri dan adiknya yang diduga membawa barang yang dicurigai sabu pada Senin, 24 Agustus 2020 petang. Mereka diamankan polisi itu di sebuah gardu dekat dengan pondok pesantren. 

Awalnya, ujar Lora, adik santri yang berusia 9 tahun itu akan menjenguk kakaknya di pondok. Namun, saat diperjalanan ia mendapat telepon dari orang berinisial M agar memberikan barang yang diselipkan dibalik kopyah hitamnya kepada orang yang sedang duduk nongkrong di gerdu itu.

Setelah diserahkan, ternyata orang yang dituju tak lain petugas kepolisian. Saat itulah kedua bocah laki-laki diamankan polisi tanpa ada pemberitahuan kepada pihak pesantren.

“Sebenarnya yang diamankan polisi ini masih anak-anak, dia tidak tahu apa-apa termasuk barang haram yang diselipkan itu, dia hanya disuruh sama M yang katanya tolong kasihkan di gardu barat sebelah pondok, sampai disana ada polisi ada juga tokoh maling, berarti semua kejadian ini rekayasa dan kriminalisasi untuk mencoreng nama baik pesantren,” tutur Lora Ulil.

Dari keterangan mereka, ujar Lora, para warga, simpatisan, dan para alumni merasa kejanggalan dalam penangkapan santri dan adiknya itu. Disitulah, kekisruhan muncul karena dinilai mencemarkan nama baik lembaga.

“Harapan kami mendesak agar polisi untuk menghadirkan oknum yang sengaja memberi barang narkoba serta memperbaiki kinerja pihak kepolisian,” kata Lora Ulil.

Baca juga: Kisah Mistis Pohon Beringin di Kampus UNILA, Dikenal Angker dan Sering Terjadi Penampakan Wanita Cantik

Baca juga: Kisah Mistis dari Pasar Pocong Palembang, Sering Terdengar Suara Gaib dan Penampakan

Pimpinan Ponpes Darul Amin Sumber Telor KH Abdul Malik Nawawi mengatakan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, para polisi tersebut lalu diamankan dan dibawa ke pondok. 

“Padahal anggota polisi hanya diamankan disini dari amukan massa, kalau tidak cepat diamankan khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

“Kasus seperti ini sudah sering terjadi di pesantren, sejak tahun 2013 lalu pernah ada orang tak dikenal masuk ke pondok mau nginep ternyata bawa bungkusan barang dicurigai sabu-sabu,” tambahnya.


Sumber: Mediamadura/Detik


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30