Gunung Merapi aktif setinggi 2.930 mdpl yang berlokasi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini tak bisa dilepaskan dari berbagai mitos yang berkembang di masyarakat.
Salah satunya sosok naga tersebut diutus untuk menjaga Gunung Merapi. Menurut kearifan lokal setempat yang diajarkan secara turun temurun, lokasi tersebut memang banyak dihuni oleh makhluk astral yang tak kasat mata.
Salah satu di antara sembilan naga yang adalah sosok Bhatara Guru Naga Antaboga (Eyang Antaboga). Karena merupakan sosok gaib, tentu keberadaannya tak bisa dilihat dengan mata biasa. Hanya mereka yang mungkin telah melakukan lelaku atau ritual khusus seperti mengasah mata batinnya, memiliki peluang untuk melihat meski tak mudah.
Baca Juga : Menyeramkan! Mengenal Kromoleo, Rombongan Hantu Pengiring Jenazah di Kaki Gunung Merapi
Baca Juga : Ini Beberapa Kisah Mistis Gunung Tangkuban Perahu Bandung
Baca Juga : Sendang Gumuk Kancil di Banyuwangi yang Konon Memiliki Khasiat Menyembuhkan Berbagai Penyakit
Menurut penuturan beberapa sumber yang diceritakan oleh Kisah Tanah Jawa, sosok Eyang Antaboga digambarkan memiliki tubuh yang besar. Mirip dengan naga yang selama ini kita lihat dalam berbagai ilustrasi secara visual. Hanya saja, tubuh yang besar tersebut memiliki sisik berwarna emas yang berkilauan.
Kisah perjumpaan antara manusia dan Naga Bumi tersebut pernah dialami oleh beberapa pendaki yang hendak pergi ke Gunung Merapi. Ketika salah satu dari mereka hendak melaksanakan shalat Magrib, mendadak mata batinnya tertuju pada sosok yang berada di depannya.
Karena takut, ia pun mencoba memejamkan matanya. Bukanya hilang, sosok yang tak lain adalah Naga Bumi itu bertambah jelas dan terlihat menatap dirinya yang tengah mengerjakan shalat. Meski tak diganggu, penampakan tersebut jelas sangat mengagetkan sekaligus membuat nyali ciut.
Baca Juga : Kisah Misteri Gunung Salak yang Terdapat Kampung Setan Hingga Gemelan Mistis
Baca Juga : Seram! Ini Kisah Misteri Gunung Semeru yang Tidak Banyak Diketahui Orang
Dalam kepercayaan Hindu Bali, sosok naga tersebut berkaitan erat dengan kejadian alam seperti bencana gempa bumi dan tsunami. Naga Antaboga atau Anantaboga disimbolkan sebagai tanah. Sedangkan Ananta memiliki arti tiada habisnya dan Boga disebut makanan. Filosofi ini berarti merujuk pada tanah yang terus menumbuhkan beraneka tanaman untuk makanan yang tiada habisnya.
Dalam konteks gempa, sosok Naga Bumi Antaboga berkaitan erat dengan Bedawangnala yang merupakan dasar Gunung Mahameru. Bila Bedawangnala itu bergerak, Ananthaboga (Naga Bumi) pun gerak. Itulah yang disebut sebagai lindu atau gempa, khususnya tektonik.
Terlepas dari sosoknya yang diyakini sebagai penjaga dari Gunung Merapi, Naga Bumi merupakan kisah warisan dari leluhur secara turun temurun yang sejatinya menyiratkan betapa besar dan luasnya kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala, yang telah menciptakan makhluk gaib agar kita manusia senantiasa berfikir dan mawas diri.