Resesi ekonomi adalah kondisi sebuah negara mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) selama dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 5,32 persen.
Menanggapi hal itu, Ekonom Indef Tauhid Ahmad menilai pemerintah perlu menyiapkan skenario jika terjadi resesi ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini, meskipun pertumbuhan ekonomi RI baru satu kali tercatat negatif.
"Harusnya memang kita sudah siap untuk skenario resesi ekonomi, bukan skenario pemulihan ekonomi, karena akan beda skenario yang ditampilkan," jelasnya, dalam diskusi virtual Indef, Kamis 6 Agustus 2020.
Baca Juga: Jokowi Rombak Total Aturan Dana PEN di Bank. Ada Apa Ya?
Baca Juga: Ditengah Pandemi Covid-19 Jepang Peringati 75 Tahun Bom Atom Hiroshima
Tujuannya, agar masyarakatnya maupun pelaku usaha mempersiapkan diri menghadapi kondisi tersebut.
"Misalnya, Korea Selatan dan AS menggunakan definisi sendiri, apabila dalam berbulan-bulan ekonominya turun drastis, mereka sudah katakan kalau mereka sudah resesi," paparnya.
"Pada kuartal II saja, kerugian ekonomi menggunakan harga konstan itu Rp145 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Artinya, besar sekali kerugian yang diterima oleh ekonomi negara ini," katanya.
Sumber: CNN, Kompas