Resesi ekonomi adalah situasi terjadinya penurunan nilai pertumbuhan ekonomi rill menjadi negatif sepanjang sepertiga tahun berturut-turut.
Resesi ekonomi pada suatu wilayah secara simultan akan memberikan pengaruh kepada penurunan pada seluruh kegiatan ekonomi, seperti investasi, lapangan pekerjaan, dan penurunan keuntungan perusahaan.
Setiap negara di dunia kian berusaha mendorong perekonomian negara supaya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah, mulai dari meningkatkan kualitas sumber daya, memperbanyak lapangan pekerjaan, menggenjot nilai ekspor, melakukan perbaikan infrastruktur, hingga menyediakan kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
Sayangnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 minus 5,32%. Ancaman resesi pun di depan mata.
Perlu diketahui, BPS mencatat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2019 dibandingkan kuartal sebelumnya ialah minus 1,74%. Lalu, di kuartal I-2020 kembali minus 2,41%, dan di kuartal III-2020 minus 4,19%.
Hal ini juga yang menjadi perhatian Presiden Jokowi. Jokowi menyatakan pertumbuhan yang jatuh tersebut harus menjadi momentum untuk memperbaiki diri.
Jokowi mengatakan sektor pariwisata dan penerbangan terperosok paling dalam sepanjang kuartal II 2020.
Baca Juga: Ciri Pertama Resesi, Jumlah PHK Semakin Banyak
Sektor mengakibatkan ekonomi Indonesia jatuh hingga minus 5,32 persen.
Dalam ratas bersama para menterinya, dia yang sudah mendapatkan informasi tersebut menilai sektor yang paling terpukul yaitu pariwisata dan transportasi.
Tentu saja hal itu akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret lalu.
Terkait jumlah wisatawan, data BPS menunjukkan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada kuartal II 2020 turun drastis 87,81 persen secara tahunan menjadi hanya 482 ribu kunjungan. Jika dilihat secara kuartalan, turunnya tercatat sebesar 81,49 persen.
"Turunnya terkontraksi sangat dalam," ungkap Jokowi dalam video conference, Kamis 6 Agustus 2020.
"Angka yang saya peroleh di kuartal II 2020, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu dan ini turun 81 persen untuk quarter to quarter dan turun 87 persen untuk year on year, ini memang turunnya, terkontraksi sangat dalam," lanjutnya.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon Bikin Udara Tak Sehat, Ini Imbauan KBRI untuk WNI
Jokowi menilai persoalan tersebut seharusnya dijadikan kesempatan untuk melakukan sejumlah upaya perbaikan. Salah satunya dengan transformasi kedua bidang yang cukup terdampak tersebut.
"Penurunan ini justru menjadi momentum kita untuk konsolidasi, momentum kita untuk transformasi di bidang pariwisata dan juga di bidang penerbangan melalui penataan yang lebih baik mengenai rute penerbangan, penentuan hub, penentuan super hub," ujarnya.
"Kemudian juga kemungkinan untuk menyatukan bumn penerbangan dan pariwisata sehingga arahnya semakin kelihatan," tambahnya.
Sumber: CNN, Kompas, Kumparan