Provinsi Aceh melarang pawai takbbir keliling untuk menyambut Idul Adha 1441 Hijriah/2020 masehi. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
“Pawai takbir Idul Adha di Aceh tahun 2020 ini kita tiadakan karena mengikuti anjuran pemerintah untuk menghindari keramaian,” kata Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Zahrol Fajri di Banda Aceh kepada wartawan, Kamis 30 Juli 2020.
Ia menjelaskan peniadaan pawai takbir yang biasanya dipusatkan di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh itu tidak terlepas dari pertimbangan pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia umumnya dan Aceh khususnya.
Baca Juga: Fakta-fakta Predator Sex Fetish Kain Jarik Surabaya
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar melaksanakan takbir di masjid dan 'meunasah' masing-masng agar syiar dan dakwah Islam tetap terlaksana,” katanya.
Pihaknya juga mengajak kepada seluruh komponen untuk selalu berdoa dan membaca qunut nazilah.
Baca Juga: Viral di Twitter, Predator Fetish Kain Jarik, Mahasiswa PTN di Surabaya?
“Semoga wabah penyakit COVID-19 ini dihilangkan oleh Allah SWT dari Aceh khususnya dan Indonesia umumnya,” katanya.
Ditempat lain, Menteri Agama, Fachrul Razi mengatakan suasana saat Idul Adha lebih baik dibanding dengan momen Idul Fitri di bulan Mei lalu.
Meski demikian, saat pelaksanaan ibadah Idul Adha di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Sebagaimana kita sadari saat ini Indonesia masih menghadapi wabah COVID-19. Tiap hari banyak saudara kita yang dikonfirmasi positif. Meskipun kondisinya sudah lebih baik dibanding Idul Fitri pada akhir Mei. Namun tetap protokol kesehatan harus ditaati," kata Fachrul Razi dalam konferensi pers virtual di BNPB, Kamis, 30 Juli 2020.
Selain itu, salat Idul Adha juga sudah dapat dilakukan di lapangan dan masjid. Kecuali di tempat yang tidak diperbolehkan satgas atau pemda setempat karena dinilai betul aman Covid-19.
Selanjutnya, agar tidak menjadi klaster penularan, Fachrul mengimbau agar umat Islam disiplin mematuhi protokol kesehatan seperti menghindari kebiasaan saling bersalaman udai salat Idul Adha di masjid atau lapangan.
Dalam kesempatan itu, Fachrul juga mengimbau agar masyarakat tetap memperhatikan protokol kesehatan. Khususnya untuk para khotib, diimbau ceramah jangan terlalu panjang.
"Perpendek khotbah tanpa mengurangi syarat dan rukunnya. Yakinkan kalau daerah kita aman Covid, batasi pintu atau jalan masuk untuk permudah cek suhu jemaah, pakai masker, jaga jarak," jelasnya.
Sumber: Antara