Rasanya Mau Pingsan, Butuh Sekitar Rp 50 T untuk Vaksinasi Covid-19

Rasanya Mau Pingsan, Butuh Sekitar Rp 50 T untuk Vaksinasi Covid-19

Ahmad
2020-07-29 21:00:00
Rasanya Mau Pingsan, Butuh Sekitar Rp 50 T untuk Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Pengembangan vaksin virus corona (SARS-CoV-2) terus berjalan. Usai kandidat vaksin buatan Sinovac tiba di Indonesia beberapa waktu lalu, kini saatnya uji klinis tahap terakhir dilakukan di Tanah Air.

Perusahaan pelat merah PT Bio Farma memang bekerja sama dengan perusahaan asal China yaitu Sinovac untuk mengembangkan vaksin virus penyebab Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tersebut. 

Dalam kerja sama tersebut, Bio Farma dikabarkan merogoh kocek sebesar Rp 40,5 miliar. Estimasi biaya tersebut tidak menghitung ongkos untuk pengembangan pabrik mengingat Bio Farma memiliki fasilitas pabrik sendiri siap mengembangkan vaksin Covid-19.

Namun biaya tersebut sudah termasuk biaya pengembangan mulai dari tahap pra klinis, uji klinis hingga tahap pendaftaran tetapi belum termasuk biaya untuk fase komersial. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ghufron Mukti selaku Kepala Riset & Inovasi untuk Covid-19 Kemenristek/BRIN dalam press rilisnya.

Baca Juga: Heboh Pertama Kalinya Kucing Peliharaan Terinfeksi Virus Corona

Bio Farma sendiri memiliki kapasitas kurang lebih 250 juta dosis.

Dilansir CNBC, Rabu 29 Juli 2020, Komisi Uni Eropa menyebut bahwa konsorsium pengembangan vaksin Covid-19 yaitu COVAX Facility menargetkan harga vaksin paling mahal adalah US$ 40 untuk negara-negara kaya. 

Menanggapi itu, Corporate secretary Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan sampai sekarang belum ada harga pasti dari vaksin.

"Itu baru range estimasi harga per dosisnya US$ 5-10," katanya. 

Jika dirupiahkan menggunakan kurs tengah BI hari ini di Rp 14.570/US$ maka harga per dosisnya berkisar di Rp 72.850 - Rp 145.700.

Jika menggunakan kapasitas Bio Farma saat ini di 250 juta dosis dengan asumsi uji klinis fase akhir berjalan lancar sehingga vaksin bisa diproduksi pada kuartal I-2020 dan satu orang butuh dua dosis, maka akan ada 125 juta orang Indonesia yang dapat divaksinasi dan merogoh kocek sekitar Rp 18,2 - Rp 36,4 triliun.

Mengacu pada keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat ini ada 170 juta masyarakat RI yang membutuhkan vaksinasi, maka secara total butuh 340 juta dosis dengan begitu biaya untuk menanggung vaksinnya saja bisa mencapai Rp 24,8 - Rp 49,5 triliun. 

Di sisi lain pemerintah juga diharapkan memberikan insentif fiskal agar industri farmasi Tanah Air mampu memproduksi vaksin Covid-19 sesuai dengan kebutuhan domestik sehingga tidak perlu melakukan impor.

Baca Juga: Terungkap, Ini Bocoran Lembaga yang Akan Kembali Dibubarkan Jokowi

Selain Bio Farma, perusahaan dan berbagai institusi lain juga tengah mengembangkan vaksin Covid-19. Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman merupakan salah satu institusi riset terkemuka di Tanah Air yang juga ikut berpartisipasi dalam pengembangan vaksin Covid-19.

LBM Eijkman tidak sendirian di sini, melainkan lembaga itu menjadi pemimpin konsorsium vaksin nasional yang sekarang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 dengan teknologi protein rekombinan serta vaksin berbasis mRNA/DNA.

Ghufron dalam press rilisnya mengatakan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan vaksin dengan teknologi protein rekombinan mencapai Rp 63,2 miliar sementara untuk kategori vaksin berbasis mRNA/DNA butuh Rp 71,6 miliar.

Saat ini LBM Eijkman dan konsorsium tengah mencoba melakukan untuk 'membiakkan' virus dalam kultur sel mamalia. Pada akhir Januari dan Februari 2021, Eijkman akan memimpin uji imunogenisitas dan karakterisasi ajuvan dalam model tikus juga pembuatan bibit vaksin yang siap untuk produksi vaksin skala besar.

Selain LBM Eijkman dan Bio Farma, perusahaan swasta lokal yakni PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) juga turut serta dalam pengembangan vaksin Covid-19. Kalbe terlibat dalam konsorsium yang terdiri dari perusahaan farmasi serta institusi riset terkemuka asal Korea Selatan dan negara Asia lain yang dinamai konsorsium Genexine.








Sumber: CNBC


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30