Ini Kata Sejarawan Terkait Klaim Emas Milik Sultan Yogya Dijarah Inggris

Ini Kata Sejarawan Terkait Klaim Emas Milik Sultan Yogya Dijarah Inggris

Yuli Nopiyanti
2020-07-29 20:39:01
Ini Kata Sejarawan Terkait Klaim Emas Milik Sultan Yogya Dijarah Inggris
Ilustrasi Tugu Yogyakarta(Foto:Dok.Instagram/jogja.istimewa)

Beberapa hari yang lalu tengah ramai dengan penemuan emas di Klaten, ternyata hal ini membuat pihak yang mengaku keturunan (trah) Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono (HB) II mengklaim 57 ribu ton emas milik Sultan HB II dijarah oleh tentara Inggris pada masa Perang Sepehi. Tak hanya itu saja bahkan mereka juga menuntut emas jarahan itu dikembalikan dan Inggris meminta maaf. Apa kata sejarawan?

Namun tak hanya itu saja pasalnya seorang sejarawan sekaligus penulis buku 'Geger Sepoy', Lilik Suharmaji mengatakan perang yang oleh orang Jawa disebut Perang Sepehi itu terjadi pada 1812. Kala itu Inggris mulanya menyerang Palembang pada 1811 lalu berlanjut menyerang Jawa yang kala itu dikuasai Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.

"Karena Daendels kalah lalu jenderal dijabat Jensen (Jan Willem Jensen) dan Inggris menguasai Jawa," terang Lilik saat dihubungi wartawan, Rabu 29 Juli 2020.

Baca Juga: Alamak! Tak Disangka Ternyata Gedung Warna-Warni di Bayolali Ini Kamar Mayat

Tak hanya itu saja bahkan selama perang itu berlangsung terjadi sejumlah perampasan mulai dari manuskrip, karya-karya intelektual hingga perhiasan. Penjarahan itu pun juga terjadi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

"Jadi setelah perang itu, karya-karya intelektual Keraton Yogyakarta habis dijarah semua," terang Lilik.

Namun tak hanya itu saja pasalnya sejarahwan Lilik pun juga membantah klaim trah Raja Yogya HB II soal 57 ribu ton emas yang dijarah Inggris. Menurutnya, kalau pun ada penjarahan emas milik keraton Yogyakarta pada masa pemerintahan HB II saat itu, diyakini jumlahnya tak sebanyak itu.

"Selama saya meneliti itu tidak ada (57 ribu ton emas Keraton dijarah). Jadi yang dijarah adalah uang, manuskrip atau kekayaan intelektual, dan perhiasan milik Ratu Kencana Wulan, istri tercinta HB II," jelas Lilik.

Bahkan rupanya klaim soal 57 ribu ton harta Raja Yogya HB II dijarah tentara Inggris itu disampaikan oleh seorang bernama Fajar Bagoes Poetranto. Dia mengaku sebagai trah Raja HB II dan menyebut penjarahan itu terjadi pada 1812 saat Perang Sepehi atau dikenal dengan peristiwa Geger Sepehi.

Baca Juga: Merinding! Kisah Seram Gunung Merbabu yang Konon Dihuni Hantu Wanita yang Sering Ganggu Pendaki

"Kami mengharapkan harta dan benda bersejarah yang dijarah tentara Inggris pada Perang Sepehi tahun 1812 untuk dikembalikan. Barang-barang tersebut merupakan salah satu bagian dari milik Keraton Yogyakarta di masa Raja Sri Sultan Hamengkubuwono II," demikian ditulisnya lalu disampaikan ke sejumlah pihak.

Namun tak hanya itu saja pasalnya Bagoes yang mengaku bahwa mendengar informasi harta yang dijarah itu sebanyak 57 ribu ton logam emas. Namun, menurutnya surat bukti kepemilikan atau kolateral barang-barang berharga itu pun sudah dirampas.

"Kami meminta agar emas tersebut dikembalikan kepada pihak Keraton atau para keturunan dari Sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono II," ucap Bagoes Poetranto


Sumber: wartaekonomi,detik,nusantaratv


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30