Fakta Dibalik Indonesia Terima Bantuan 100 Ventilator dari AS-Australia

Fakta Dibalik Indonesia Terima Bantuan 100 Ventilator dari AS-Australia

Ahmad
2020-07-23 22:30:00
Fakta Dibalik Indonesia Terima Bantuan 100 Ventilator dari AS-Australia
Foto: Shutterstock

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan Indonesia telah menerima 100 unit alat penunjang pernapasan atau ventilator masing-masing dari Amerika Serikat dan Australia sebagai bantuan penangan pandemi virus corona (Covid-19).

Dalam kesempatan itu, Retno mengatakan 100 ventilator dari AS tiba di Jakarta pada Rabu 22 Juli 2020, sementara 100 ventilator dari Australia tiba pada Selasa 21 Juli 2020.

Baca Juga: Waduh! WHO Sebut Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia hingga Awal 2021

"100 ventilator dari AS ini merupakan tahap satu pengiriman dari rencana bantuan 1.000 ventilator dari AS yang akan tiba secara bertahap," kata Retno dalam jumpa pers virtual pada Kamis 23 Juli 2020.

Selain menerima bantuan ventilator, Indonesia-AS juga tengah menjajaki kerja sama pengadaan obat dan vaksin corona hingga produksi ventilator.

Sejauh ini sudah ada delapan ventilator yang dikembangkan sejumlah lembaga di Indonesia. Satu kandidat ventilator yang dibuat Institut Teknologi Bandung (ITB) telah lulus uji teknis serta klinis, dan saat ini dalam proses produksi oleh BUMN dan pihak swasta. Jenis ventilator itu CPAP/portable ventilator.

Sebelumnya, Pengadaan ventilator sempat dibahas dalam percakapan telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Joko Widodo pada akhir April lalu.

Dilain kesempatan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin virus corona belum bisa digunakan setidaknya hingga awal 2021.

Direktur Eksekutif Program Kesehatan Darurat WHO, Mike Ryan mengungkapkan vaksin virus corona belum bisa tersedia secara massal hingga awal tahun meski pengembangan vaksin menunjukkan kemajuan.

"Kita bisa mempersingkat waktu, tapi secara realistis (pengujian vaksin membutuhkan waktu hingga) awal tahun depan sebelum orang-orang bisa divaksinasi," kata Ryan, Rabu 22 Juli 2020 seperti dikutip dari situs resmi WHO, dilansir dari CNN, Kamis 23 Juli 2020.

Sekedar informasi, Virus corona mulai merebak sejak akhir 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Diduga virus itu berasal dari hewan lalu menular kepada manusia. Virus itu kemudian menyebar ke penjuru negeri dan bahkan lintas negara.

Baca Juga: Cegah Virus, Masjidil Haram Ditutup Saat Idul Adha

Hingga kini Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang di seluruh dunia dan 631.005 kematian. Sementara lebih dari 9 juta orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Di Indonesia sendiri, calon vaksin Corona dari China siap diuji klinis pase 3 di Indonesia. Ada sejumlah alasan yang mendasarinya.

Indonesia dipilih China karena Sinovac dan Bio Farma memiliki fasilitas produksi dengan metode yang sama yaitu virus yang dilemahkan. Harapannya, nanti Indonesia bisa memproduksi sendiri vaksin Corona.

Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN Arya Sinulingga menargetkan PT Bio Farma (Persero) bisa melakukan ekspor vaksin virus corona, tidak hanya sekedar produksi untuk kebutuhan dalam negeri. Saat ini, perusahaan telah mendatangkan vaksin corona dari perusahaan asal China, Sinovac.

"Saya harap di samping itu bisa terjangkau oleh masyarakat, kemudian kita juga bisa ekspor karena Singapura, Thailand, itu pasti tidak ada vaksin. Vietnam juga tidak punya vaksin," ujarnya, Rabu 22 Juli 2020.





Sumber: CNN


Share :

HEADLINE  

Prabowo, Titiek dan Didit : Maaf Lahir dan Batin

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 10:00:00


Prabowo dan Gibran Akan Salat ID di Masjid Istiqlal

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 01:00:00


Azizah-Arhan Nonton Timnas Indonesia, Andre Rosiade Dikerjai

 by Dimarirenal

March 26, 2025 15:10:00