Korea Selatan (Korsel) jatuh ke jurang resesi. Akibatnya, tingkat pengangguran negeri K-Pop dan gingseng ini juga melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun imbas pandemi virus Corona (COVID-19).
Menurut data Statistik Korsel dilansir Asia Nikkei, Kamis 23 Juli 2020, tingkat pengangguran naik menjadi 4,5% di bulan Mei dari 3,8% di bulan April. Itu merupakan yang tertinggi sejak Januari 2010. Jumlah pekerjaan menurun 392.000 dari tahun lalu.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan DPRD Makzulkan Bupati Jember Faida
Dilansir dari Reuters, Kondisi ini membuat jumlah orang yang menyerah mencari pekerjaan meningkat 39.000 dari tahun sebelumnya selama tiga bulan berturut-turut hingga Mei.
Meningkatnya pengangguran ini menambah tantangan bagi negara ekonomi terbesar keempat di Asia. Padahal dalam kondisi seperti ini pemerintah ingin mengandalkan permintaan domestik untuk menopang pertumbuhan karena ekspor yang anjlok.
Sekedar inforamasi, resesi sendiri artinya adalah kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Jadi jika ekonomi sebuah negara masuk resesi, bisa juga dikatakan jatuh ke jurang resesi karena ini sesuatu yang mengkhawatirkan.
Perekonomian dunia berada di ambang ketidakpastian akibat pandemi virus Corona (COVID-19). Begitu juga dengan perekonomian Indonesia yang diprediksi kuat pada kuartal II-2020 ini mengalami kontraksi.
Baca Juga: Video Catherine Wilson Diduga Teler, Antara Ngefly, Horny dan Ambeien
Belum lagi isu resesi yang berada di depan mata, melihat negara tetangga Singapura dan Korea Selatan (Korsel) sudah menelan pil pahit akibat pandemi dan jatuh ke jurang resesi.
Bahkan, dalam peluncuran laporan Bank Dunia untuk ekonomi Indonesia edisi Juli 2020, tak ada jaminan bagi ekonomi Indonesia terbebas dari resesi. Ekonomi Indonesia bisa mengalami resesi jika infeksi COVID-19 terus bertambah banyak.
Terlebih lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa kali mengingatkan para menterinya soal ancaman tersebut. Resesi ekonomi juga pernah dijelaskan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber: CNBC