Fakta-fakta Pemukulan Keluarga Jenazah Pasien COVID-19 Kepada Petugas Pemakaman di Palangka Raya

Fakta-fakta Pemukulan Keluarga Jenazah Pasien COVID-19 Kepada Petugas Pemakaman di Palangka Raya

Dedi Sutiadi
2020-07-21 21:34:38
Fakta-fakta Pemukulan Keluarga Jenazah Pasien COVID-19 Kepada Petugas Pemakaman di Palangka Raya
Tangkapan gambar dalam video. (Foto: Istimewa)

Sebuah video yang diunggah akun Twitter @infoplk yang memperlihatkan aksi pemukulan terhadap petugas berpakaian lengkap Alat Pelindung Diri (APD) terjadi saat petugas tengah memakamkan salah satu jenazah dengan protokol kesehatan. Peristiwa tersebut terjadi di areal pemakaman Pal 12 Kota Palangka Raya, Selasa, 21 Juli 2020.

“Petugas pemakaman COVID-19 di Palangka Raya dipukul hingga pingsan. Pasalnya keluarga korban tidak terima atas penanganan pemakaman terhadap salah satu anggota keluarganya dengan protokol kesehatan, Selasa, 21 Juli 2020,” tulis akun tersebut.

Terlihat dalam video, salah seorang yang diduga keluarga, memukul petugas. Dan menurut keterangan akun yang mengunggah, petugas mengalami luka serius pada bagian muka.

"Petugas pemakaman yang dipukul tsb mengalami luka dan patah pada bagian hidung," lanjut akun itu.

Berikut ini correcto.id mengumpulkan fakta-fakta dibalik pemukulan itu.

Pemukulan terjadi ketika petugas memasukan jenazah ke liang lahat lalu keluarga korban mencegat dan langsung medorong hingga memukul petugas. Kasus ini sudah dilaporkan kepada kepolisian untuk ditindak lanjuti.

"Proses lebih lanjut dilaporkan ke polisi karena ini sudah tindakan pengniayaan. Dan jumlah yang dipukul  ada 3-4 orang. Satu orang luka parah dan dirawat  di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya," kata Emi Abriyani, Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Palangka Raya kepada wartawan di TPU Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, Selasa, 21 Juli sore.

Baca juga: Makamkan Jenazah Covid-19, Petugas dengan APD Tersungkur Dipukul Warga

Emi mengatakan, permasalahan ini diawali karena pihak keluarga sudah mempersiapkan tempat pemakaman. Ini dikarenakan hasil swab belum keluar yang membuat pihak keluarga tidak percaya jika jenazah positif corona.

"Penolakan itu hanya masalah lokasi pemakaman saja, jadi mereka menginginkan ditempat pemakaman yang sudah mereka siapkan," ujarnya.

Baca juga: Kronologi Pria Tewas di Halte Transjakarta Slipi

Sementara itu, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, membenarkan adanya kejadian tersebut. Pasien merupakan suspect dari Rumah Sakit Muhammadyah Palangka Raya. 

"Iya mas sekarang sudah diarahkan ke Polresta," ujar Fairid saat dihubungi via WhatsApp, pada Selasa, 21 Juli 2020.

"Itu pasien dari RS Muhammadyah mas. Yang dipukul itu juga petugas pemulasaran dari Muhammadyah Disaster Managemen Center (MDMC) Kota Palangka Raya," lanjutnya.

Sumber: Kumparan.com/Media Indonesia.com/Kalteng.co


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30