Tempat hiburan malam memang belum dapat beroperasi hingga saat ini akibat efek kebijakan pengetatan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Para pekerjanya pun mengeluhkan kesulitannya selama tak bekerja.
Baca Juga: Manfaat Puasa Senin Kamis Bagi Kesehatan, Ini Niat dan Keutamaanya
Salah satunya Ami, seorang pelayan di sebuah cafe di Jakarta.
Ami mengaku sudah melakukan upaya agar dapat membantu keluarganya. Bahkan tidak sedikit barang pribadi yang dia jual untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
Sama halnya dengan Ica, dia mengaku tidak dapat pemasukan sama sekali selama lima bulan terakhir. Apalagi, dia harus hidup untuk memenuhi kebutuhan anak dan suaminya.
"Saya nggak ada pemasukan sama sekali, apalagi saya punya anak dua, suami saya kan nggak kerja, saya yang bekerja selama ini. Ya sulit banget rasanya, bingung kita," katanya.
"Tolong Pak Anies, buka tempat usaha kita lagi, pikirin nasib kita. Kita juga perlu makan dan minum Pak" ujar Ica.
Sebelumnya, ratusan pekerja hiburan malam melakukan aksi demo di depan gedung Balai Kota, Jakarta Pusat. Meski memakai masker selama aksi, mereka terlihat tidak menjaga jarak (physical distancing).
Aksi demo ini berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Ratusan massa aksi berkumpul di depan Balai Kota menutupi dua lajur di Jalan Merdeka Selatan.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp. 7.000/Gram
Seluruh massa aksi tampak memakai masker, tapi tidak terlihat jarak di antara mereka. Sambil membawa spanduk dan poster, mereka berbaris rapat di depan Balai Kota.
Aksi ini dilakukan untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka tempat hiburan malam di Jakarta.
Sumber: Detik.com