Samsung baru saja merilis laptop terbarunya yang bernama Galaxy Book S, yang memakai prosesor Intel Core dengan Hybrid Technology.
Sebagai informasi, Galaxy Book generasi sebelumnya menggunakan system on a chip buatan Qualcomm Snapdragon, yang memakai arsitektur ARM, dikutip dari The Verge, Minggu 19 Juli 2020.
Prosesor anyar Intel ini berkode Lakefield, dan didesain untuk perangkat ultra ringan. Ke depannya, prosesor ini juga bakal dipakai di Lenovo ThinkPad X1 Fold dan Surface Neo, dan prosesor ini bisa dibilang menjadi jagoan Intel untuk menantang arsitektur ARM.
Baca Juga: Wow! Oppo Rilis 125W Flash Charge, Isi Penuh Ponsel 20 Menit
Intel Lakefield menggunakan satu core kencang dan empat core hemat energi, atau secara total ada lima core dan lima thread, dalam satu chip. Kombinasi ini membuat perangkat bisa menawarkan kemampuan multithread tanpa mengkonsumsi daya yang besar.
Core hybrid yang dipakai ini menggabungkan core kencang Sunny Cove yang memakai arsitektur 10nm seperti Intel Ice lake, dengan core hemat daya Atom Tremont.
Baca Juga: Keren! Xiaomi Kembali Luncurkan Monitor Gaming 34 Inci dengan Layar Melengkung
Teknologi yang dipakai adalah Foveros 3D dan menggunakan CPU dengan arsitektur hybrid untuk mendapat skalabilitas tenaga dan performa.
Teknologi ini membuat Lakefield diklaim Intel sebagai perangkat terkecil yang punya performa Intel core dengan kompatibilitas Windows secara penuh.
Ada dua prosesor Lakefield yang dirilis Intel, yaitu Core i5-L16G7 (ini yang dipakai di Galaxy Book S) dan Core i3-L13G4, dan keduanya menggunakan arsitektur Ice Lake, lengkap dengan chip grafis Gen 11 dan dukungan WiFi 6.
Laptop ini dirancang sebagai laptop yang sangat mobile, dengan bobot tak sampai 1kg dan ketebalan 0,7 inch.
Laptop ini juga punya 'mode outdoor' di mana laptop akan meningkatkan kecerahan layarnya sampai 600 nits.
Samsung mengklaim baterai 42Wh yang ada di Galaxy Book S bakal bertahan sangat lama.
Sumber: Kompas