Telaga Sarangan merupakan danau alami yang berada di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur merupakan salah satu destinasi wisata.
Telaga dengan luas sekitar 30 hektar dan ditengahnya terdapat semacam pulau kecil ini alamnya sangat elok karena diliputi suasana teduh, dingin, dan segar dengan banyak pepohonan rindang.
Baca Juga:
Orang Lamongan Dilarang Menikah dengan Orang Kediri, Begini Cerita Asal Usulnya
Pedas Bajul di Jember, Batu Dipercaya Jelmaan Siluman Buaya, Begini Cerita Seram dari Warga
Dibalik itu semua, telaga ini menyimpan beberapa misteri yang menakutkan dipercayai keberadaanya oleh masyarakat sekitar bahwa telaga ini dihuni oleh sejumlah makhluk halus.
Misteri pertama mengisahkan tentang adanya dua ekor naga raksasa yang menghuni tempat itu. Konon, telaga ini bahkan memang dibuat oleh kedua naga.
Dalam cerita rakyat Magetan, dahulu kala hiduplah sepasang suami istri petani bernama Kyai Jalilung dan Nyai Jailung. Suatu saat, Kyai Jalilung merasa lapar dan menunggu kiriman makanan dari suaminta tetapi istrinya tak kunjung datang.
Ia memutuskan mencari makanan lain. Ia kemudian menemukan sebutir telur raksasa. Telur itu kemudian dibakar dan segera disantap. Karena saking besarnya, ia hanya memakan separoh dan sisanya dibiarkan tergeletak.
Istrinya datang dan kemudian memakan sisa telur tersebut. Keanehan pun terjadi. Beberapa lama setelah makan telur, kedua orang itu kepanasan sehingga menceburkan diri air pancuran terdekat. Mukjizat terjadi, sepasang suami istri itu kemudian berubah menjadi naga raksasa.
Karena badannya semakin membesar, tempat pancuran air itu ikut berubah menjadi luas dan dalam di mana menjadi tempat bersarangnya kedua naga. Sejak itu, tempat itu dinamakan Telaga Sarangan.
Misteri kedua dapat dibuktikan dengan adanya ritual yang kental dengan unsur supranatural yang rutin diselenggarakan di Telaga Sarangan. Ritual itu ditujukan untuk menghormati Kyai Pasir dan Nyi Pasir yang dipercaya sudah moksa menjadi dua naga besar penunggu telaga tersebut.
Ritual diadakan pada hari Jumat kliwon, yang jatuh pada bulan Ruwah menurut penanggalan Jawa. Ritual ini ditandai dengan menebarkan sesaji di dalam telaga. Warga dan para sesepuh beramai-ramai mengikuti acara tersebut.
Dalam kepercayaan warga setempat, ritual dilakukan untuk tolak bala atau menjauhkan dari marabahaya dan sekaligus untuk menghormati roh-roh leluhur. Dengan melarung beberapa harta (hasil bumi dan ternak) di telaga diharapkan masyarakat mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Misteri ketiga adalah adanya kepercayaan bahwa di telaga itu terdapat lubang besar. Anehnya, lubang tidak selalu dapat dilihat oleh orang. Tidak diketahui pula apakah lubang itu ada hubungannya dengan dua naga raksasa yang sudah disebutkan di awal.
Misteri keempat adalah fenomena kabut yang kadang turun menyelimuti Telaga Sarangan. Di satu sisi, keberadaan kabut membuat indah pemandangan tetapi di sisi lain, datangnya kabut diyakini sebagai pertanda bahwa penunggu telaga sedang keluar dari sarangnya.
Misteri kelima adalah larangan bagi sepasang kekasih yang memadu asmara di tengah telaga. Konon, bila hal itu dilakukan, kekuatan gaib akan membuat mereka celaka.
Kutukan bisa beraneka rupa. Bisa menyebabkan hubungannya kandas sebelum pernikahan, ada juga malapetaka berbentuk lain seperti percekcokan hingga perceraian setelah menikah. Mitos ini sudah terkenal menjadi buah bibir di Magetan.
Misteri keenam adalah tingginya angka korban meninggal di sekitar Telaga Sarangan. Korban meninggal bukan hanya karena tenggelam, tak jarang kecelakaan maut juga sering terjadi di area sekitar Telaga Sarangan.
Pada Kamis (13/6/2019) sore, ada kejadian menghebohkan warga akibat seorang wisatawan yang sedang piknik keluarga ditemukan tewas akibat tenggelam di telaga itu.
Seperti telah diberitakan sejumlah media massa, aparat kepolisian menyebutkan bahwa korban berinisial DS (41), warga Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
Sebelum jenazah korban ditemukan, warga sempat berusaha melakukan pencarian dan tidak menemukaannya. Pencarian kemudian dibantu petugas gabungan dari BPBD Magetan dan Polres Magetan dan akhirnya bisa diketemukan daam keadaan sudah meninggal.
Berdasarkan informasi di lapangan dan keterangan saksi, peristiwa tersebut bermula saat korban berkunjung ke Telaga Sarangan untuk berwisata bersama istri dan anaknya.
Korban berniat mengambil air telaga untuk dimasukkan ke dalam botol bekas air mineral. Rencananya air itu akan dibawa pulang sebagai tanda cinta kepada istrinya sebab air telaga menurut mitosnya bisa membuat seseorang awet muda.
Baca Juga:
Kisah Horor Wisma Erni Malang, Hantu Korban Pembantaian Ini Nampakkan Diri Menari
Khusus Bagi Jomblo, Objek Wisata Ini Punya Mitos Bantu Dapatkan Jodoh
Mitos Mandi di Sungai Bedadung Bisa Dapat Jodoh Orang Jember
Mungkin karena kurang hati-hati, saat mengambil air tersebut korban terpeleset dan jatuh ke telaga. Korban sempat berteriak minta tolong karena tidak bisa berenang, Namun, tidak ada orang yang berani menolongnya.
Sayang, ketika petugas datang, DS sudah terlanjur tewas tenggelam. Jasad korban kemudiaan dibawa ke Polsek Plaosan guna dilakukan pemeriksaan. Dari hasil identifikasi jenazah tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Sumber: netralnews.com