Pedas Bajul di Jember, Batu Dipercaya Jelmaan Siluman Buaya, Begini Cerita Seram dari Warga

Pedas Bajul di Jember, Batu Dipercaya Jelmaan Siluman Buaya, Begini Cerita Seram dari Warga

Ekel Suranta Sembiring
2020-07-17 20:01:59
Pedas Bajul di Jember, Batu Dipercaya Jelmaan Siluman Buaya, Begini Cerita Seram dari Warga
Buaya Putih (foto: flickr.com)

Padas Bajul merupakan sebuah batu yang berada di sebuah sungai bernama Keting, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur dipercaya memiliki sisi magis.

Nama Padas Bajul diambil dari bahasa Jawa, yaitu padas berarti batu cadas dan bajul adalah buaya. Menurut penuturan warga, tempat di mana Padas Bajul ini berada sangat wingit atau dapat dibilang angker karena dipercaya banyak makhluk gaib yang mendiami daerah tersebut.

Baca Juga: 

Kisah Horor Wisma Erni Malang, Hantu Korban Pembantaian Ini Nampakkan Diri Menari

Khusus Bagi Jomblo, Objek Wisata Ini Punya Mitos Bantu Dapatkan Jodoh

Mitos Mandi di Sungai Bedadung Bisa Dapat Jodoh Orang Jember

Asal muasal Padas Bajul sendiri sampai sekarang juga masih simpang siur. Ada banyak versi yang muncul dari mitos Padas Bajul ini. Mulai dari pertikaian antara siluman penguasa di sungai Bondoyudo (Lumajang) yaitu seekor buaya besar dengan ular raksasa penunggu sungai Jatiroto (Jember) sampai dengan merupakan penjaga makam dari nenek moyang warga Desa Keting.

Kabarnya, dalam setiap tahun, selalu meminta korban dan menurut warga sekitar korban itu merupakan tumbal yang dimakan oleh buaya putih yang katanya sering memunculkan diri pada hari-hari tertentu.

Pak Edi yang merupakan seorang warga di daerah Jombang mengatakan, siluman buaya yang mendiami sungai tersebut selalu mencari mangsa dengan cara menjelma menjadi seorang kakek-kakek tua dan berpura-pura menunjukkan jalan ke seseorang yang bukan berasal dari daerah Keting dan kebetulan berada di tempat tersebut.

Jalan yang ditunjukkan tentunya bukan jalan yang sebenarnya karena arahnya langsung menuju ke sungai. Ketika sang korban telah berada di sekitar sungai, maka orang tua itu langsung berubah menjadi buaya dan memangsanya.

Bahkan, apabila diadakan suatu perlombaan memancing di sungai Bondoyudo, tidak akan ada seorang pun yang dapat menjadi pemenang atau mendapatkan ikan apabila dia bukan orang Keting asli.

Baca Juga:

Kisah Misteri Hutan Gumitir, dari Pasar Setan Hingga Mayat PKI

Awas! Ada Penumpang Gaib, Jika Lewat Jembatan Kesek Malang

Ternyata Ada Cerita Horor di Tiga Kampus Besar di Malang Ini

Di sekitar batu berbentuk buaya yang berada di tengah-tengah sungai tersebut, terdapat banyak ikan kecil-kecil yang juga ditemui di sekitar pinggiran sungai Bondoyudo.

Sumber: Merdeka.com


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30