Curug Kancil merupakan salah satu objek wisata dari beberapa yang ada di Garut, Jawa Barat. Curug yang berasal dari bahasa Sunda yang artinya ‘air terjun’. Curug yang berada di kaki gunung Kancil ini terletak di Desa Padasuka, Kecamatan Cibatu.
Curug ini belum sepopuler curug lainnya yang ada di Jawa Barat, tetapi curug ini sebenarnya menyimpan pesona alam yang mampu menyegarkan mata kita.
Baca Juga: Batu Bleneng di Tol Cipali ini Menyimpan Misteri Mengundang Maut bila Dihancurkan, Benarkah?
Tidak hanya menyimpan keindahan, curug ini juga menyimpan mitos bagi para pengunjung. Mitosnya, tidak mengenakan pakaian yang berwarna merah. Ya, selain alamnya, misteri yang tersimpan di curug ini pun tentu menarik untuk kita kupas.
Warga sekitar percaya bahwa di Curug Kancil ini terdapat sebuah kerajaan jin yang dikuasai oleh Kanjeng Ratu Sri dan dijaga oleh ular yang besar. Konon, Sang Ratu tidak menyukai warna merah, sehingga jika ada orang yang mengenakan pakaian merah maka akan ia bawa ke kerajaannya untuk dijadikan anak buah alias budaknya.
Menurut cerita yang tersebar, mitos tersebut bermula karena dahulu curug tersebut pernah dijadikan sebagai tempat untuk mencari kekayaan dengan cara yang tidak benar atau pesugihan.
Suatu hari, ada seseorang yang mengenakan baju merah datang dengan maksud mencari kekayaan, lalu meminta bantuan kepada Sang Ratu sambil membawa persembahan. Sang Ratu sangat senang diberi persembahan. Namun sayang, orang itu tidak pernah datang kembali, sehingga membuat Sang Ratu marah besar. Jika orang tersebut suatu hari nanti datang ke Curug Kancil maka Sang Ratu akan membunuhnya.
Baca Juga: Jembatan Eretan di Indramayu ini Terkenal Angker, Begini Cerita Mistis dari Seorang Nenek
Siapapun yang mengenakan pakaian berwarna merah apalagi warnanya merah menyala, maka ia akan dibawa oleh Sang Ratu ke kerajaan jin untuk dijadikan sebagai budaknya. Itulah mitos yang terdapat di Curug Kancil.
Nah, bagi Anda yang mau berkunjung upayakan jangan memakai baju merah ya Guys dan tetap berdoa meminta perlindungan kepada Yang Maha Esa.
Sumber: tentangmitosnusantara.wordpress.com