Gunung Lawu yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menyimpan mitos mengerikan bagi warga asal Bojonegoro dan Cepu.
Bahkan, gunung yang berada di tiga kabupaten yakni, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan dilarang oleh warga setempat untuk didaki oleh warga asal Bojonegoro dan Cepu.
Baca Juga: Jembatan Eretan di Indramayu ini Terkenal Angker, Begini Cerita Mistis dari Seorang Nenek
“Memang ada mitos ada pantangan bagi orang Cepu dan Bojonegoro untuk tidak mendaki ke Gunung Lawu. Dari yang sering terjadi kalau musibah orang meninggal saat pendakian berasal dari Cepu, Bojonegoro dan sekitarnya,” kata Kepala Dusun Cemoro Sewu, Magetan, Agus Suwandono yang diambil dari detik.com.
Menurut penuturan Agus, dalam legendanya, Raja Majapahit Prabu Brawijaya pada tahun 1400 M pernah beradu kesaktian dengan pimpinan Bojonegoro dan Cepu. Kala itu, pimpinan dari wilayah tersebut kalah dan tumbang.
“Jadi mitosnya dalam legenda pemimpin Cepu dan Bojonegoro dikalahkan Brawijaya, Raja Majapahit yang bertapa di Gunung Lawu,” ungkapnya.
Agus mengatakan mitos tersebut hingga saat ini masih berkembang. Pendaki yang melanggar pantangan itupun tak jarang mendapat musibah saat pendakian.
Baca Juga: Pulomas di Indramayu, Tempat Kerajaan Jin yang Dipimpin Jin Paling Sakti di Dunia, Benarkah?
“Dulu waktu kebakaran yang meninggal orang Jakarta, tapi setelah ditelusuri punya silsilah keturunan dari Cepu. Tapi ini boleh percaya boleh tidak,” tuturnya.
Para pendaki yang naik ke puncak Gunung Lawu paling ramai yakni selama sebulan pada Bulan Suro. Pendaki datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk ritual mendoakan leluhur Gunung Lawu.