Batu Pewadonan yang berada di Dusun Ciwado, Desa Cikawung, Kecamatan Trisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sekilas dilihat mirip dengan alat kelamin wanita. Batu ini juga semakin hari semakin dikenal masyarakat luas.
Batu pewadonan merupakan peninggalan sejarah yang masuk ke dalam salah satu cagar budaya. Bahkan sebagian masyarakat percaya akan hal-hal mistis yang terkandung dalam batu tersebut, sehingga menjadi tempat melakukan prosesi ritual tertentu.
Baca Juga: Pulomas di Indramayu, Tempat Kerajaan Jin yang Dipimpin Jin Paling Sakti di Dunia, Benarkah?
Mitos yang tersebar di kalangan masyarakat, konon tempat itu sebagai lokasi memadu cinta antara Sangkuriang dengan Dayang Sumbi.
Tempat tersebut, sambung dia, dipercaya dapat mendatangkan jodoh bagi kaum hawa yang belum memiliki pasangan hidup dan penglaris. Karenanya, tak mengherankan jika air yang keluar dari batu pewadonan dimanfaatkan kaum hawa untuk mandi.
Batu pewadonan bakal ramai dikunjungi kaum perempuan jika air yang memancar dari celah batu banyak dan ketika malam Jumat Kliwon. Namun hanya orang-orang yang punya tekad kuat saja yang mau mendatangi tempat ini, mengingat medan yang harus ditempuh cukup jauh dan menanjak.
Salah satu syarat ritual di batu ini sangat lucu, syarat ritulnya adalah setiap kaum hawa selesai mandi dialiran batu pewadonan harus menanggalkan pakaian dalamnya di lokasi tersebut sebagai pembuang sial atau sebagai penglaris.
Suparto Agus Tinus selaku Plt Kasi Muskala Disbudpar Indramayu mengatakan sejak tahun 2018, kawasan Ciwado sudah masuk cagar budaya dan sudah didaftarkan ke registrasi nasional, karena di dalam kawasan Ciwado banyak terdapat situs-situs peninggalan sejarah, di antaranya, pernah ditemukan tulang gajah purba, tulang punggung ikan paus purba maupun lainnya.
Baca Juga: Gunung Cabe di Sukabumi, Menyimpan Misteri Keberadaan Cabe Raksasa yang Penuh Mistis
Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding! Ini 3 Sekolah yang Diyakni Paling Angker di Indonesia
Meskipun hal ini bukan kapasitasnya, tetapi pihaknya berharap ke depan kawasan Ciwado yang memiliki luas sekitar 2-3 hektare dan milik Perum Perhutani dapat dijadikan sebagai obyek wisata.
Untuk menuju lokasi batu pewadonan, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 3-5 km dari Dusun Ciwado, karena medannya menanjak maka pengunjung harus berjalan kaki.
Sumber: suryagrageonline.com