Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyambut baik penetapan Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark melalui sidang ke-29 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis beberapa waktu lalu. Pasca ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, Edy berkomitmen meningkatkan fasilitas pariwisata di di kawasan kaldera Toba.
“Ini semakin menetapkan Kaldera Toba bukan hanya milik kami, tetapi juga dunia sehingga kami perlu menjaganya bersama-sama. Dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark tentunya kami harus meningkatkan fasilitas yang ada di sana agar wisatawan yang datang merasa nyaman,” kata Edy Rahmayadi, Rabu (8/7/2020).
Baca Juga: Menyeramkan! Mengenal Kromoleo, Rombongan Hantu Pengiring Jenazah di Kaki Gunung Merapi
Setelah mendapatkan pengakuan dari UNESCO, Edy berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian Kaldera Danau Toba.
“Perjuangan untuk masuk sebagai UNESCO Global Geopark sangat panjang dan sekarang setelah kami mendapatkannya harus bisa kita pertahankan bersama dengan menjaga kelestariannya,” ucapnya.
Menurut General Manager Badan Pelaksana Geopark Kaldera Toba (BPGKT) Hidayati, dengan penetapan Kaldera Toba sebagai bagian UGG akan membuka kesempatan yang besar bagi Sumut. Setiap empat tahun sekali, akan ada validasi tempat wisata tersebut.
“Kita harus bisa mempertahankannya, karena setiap empat tahun sekali ada validasi. Sangat disayangkan perjuangan selama sembilan tahun lepas karena kita kurang menjaganya,” kata Hidayati saat diwawancarai melalui telepon seluler.
Baca Juga: Siapa Maria Pauline Lumowa, Tersangka Pembobol BNI?
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua menambahkan dengan ditetapkannya Kaldera Toba sebagai bagian UGG, maka perhatian pemerintah akan semakin besar untuk mengembangkan kawasan ini. Menurutnya, perkembangan berkelanjutan Kaldera Toba akan mampu membuat kawasan ini menjadi sentra perekonomian masyarakat setempat.
“Kaldera Toba sudah menjadi warisan dunia, sehingga tanggung jawab masyarakat setempat dan pemerintah semakin tinggi menjaga dan melestarikan kawasan ini,” kata Ria melalui sambungan telepon.
Setelah penetapan ini Ria juga menambahkan pemerintah pusat, daerah dan tentunya Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) akan terus bersinergi untuk pengembangan Kaldera Toba yang lebih baik.
“Kita akan bersinergi dengan pusat, BPODT dan tentunya swasta untuk pengembangan Kaldera Toba yang lebih baik lagi,” kata Ria.
Kaldera Toba merupakan satu dari 16 UNESCO Global Geopark baru yang ditetapkan Dewan Eksekutif UNESCO di Paris. Dengan ditambahkannya Kaldera Toba, maka total ada lima Geopark Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO yaitu Gunung Batur, Cileteuh, Gunung Sewu dan Rinjani.
Penulis: Stepanus Purba
Editor: Enda Tarigan