Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tangerang tengah berusaha memulihkan trauma empat anak laki-laki korban pencabulan. Emapt anak laki-laki tersebut menjadi korban pencabulan yang dilakukan S, pria usia 40 tahun dengan iming-iming bermain game online.
Empat anak alaki-laki korban pencabulan merupakan anak di bawah umur. Pasca kejadian yang menimpa, empat korban kini mengalami trauma berat. "Korban mengalami trauma, jadi kalau bertemu dengan orang, dia langsung lari ketakutan," kata Nadli, Senin 6 Juli 2020.
Baca juga: Pendaki Hilang 31 Jam, dan Ditemukan Hampir Telanjang
Atas pa yang dialami kemepat korban P2TP2A Kabuaten Tangerang pun langsung melakukan trauma hiling kepada korban. Hal ini adalah langkah yang mendasar dan sangat dibutuhkan korban bukan hanya untuk menghilangkan trauma tapi juga efek janga panjangnya. "Minimal sebanyak delapan kali karena kalau tidak, nanti 10 atau 15 tahun kemudian akan menjadi predator," ungkap Nadli.
Baca juga: Susah Sameh, Pacaran Dengan Arsyah Rasyid, Mantannya Maudy Ayunda, Siapa Kah Dia?
Namun demikian Nadli masih khawatir sebab korban yang masih belum dketahui. Pihaknya mendap laporan bahwa korban S lebih dari empat orang, namun hingga kini masih belum diketahui korban lainnya. Menurutnya hal tersebut bisa dimungkinkan dari pihak keluarga korban yang memang sengaja tidak melapor.
"Memang infonya (korban) banyak, tetapi terkadang para orangtua menyembunyikan. Sebaiknya jujur saja justru ketika diketahui, kita bisa segera melakukan pengobatan kepada korban," katanya.