Setelah kehilangan penglihatan bukan halangan bagi seorang pencinta game untuk menamatkan game yang disukainya.
Tak hanya itu saja bahkan baru-baru ini, seorang gamer penyandang tunanetra dengan nama panggilan "SightlessKombat" telah berhasil menamatkan game teranyar besutan Naughty Dog, The Last of Us Part II.
Diketahui lewat akun Twitternya, ia mengutarakan kebahagiaannya lantaran game tersebut merupakan game pertama yang berhasil ia tamatkan tanpa penglihatan dan bantuan apapun.
Baca Juga: Serunya Pokemon Unite, Game MOBA Pokemon Perdana
"Saya berhasil melakukannya. Saya telah menamatkan #TheLastOfUsPartII tanpa bantuan penglihatan," kata pria yang akrab dipanggil Ben itu.
"Ini merupakan pertama kalinya saya bisa menamatkan sebuah game dan untuk itu, saya berterima kasih kepada @Naughty_Dog," imbuh Ben.
Namun tidak disebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pria asal Inggris ini untuk menamatkan game yang baru dirilis sekitar dua minggu lalu itu.
Yang jelas, pencapaiannya tentu saja tak luput dari fitur aksesibilitas di dalam game The Last of Us Part II.
Sebagai informasi, The Last of Us Part II memiliki fitur aksesibilitas dengan adanya narasi suara di dalam game.
Tak hanya itu saja bahkan narasi suara tersebut dapat menceritakan segala sesuatu yang dihadapi atau dilakukan pemain di dalam game. Fitur inilah yang membantu pemain untuk menamatkan game meski memiliki keterbatasan penglihatan. Melalui akun Twitternya, Ben juga memberikan pujian kepada Naughty Dog lantaran telah menyediakan fitur ini.
Selain itu, mekanisme membidik target secara otomatis (auto-aim) di The Last of Us Part II juga turut membantu Ben untuk mengalahkan musuh yang menghadang.
Tak hanya untuk pemain tunanetra, Naughty Dog juga ternyata menyediakan subtitles bagi penyandang tunarungu atau mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran, sebagaimana dirangkum dari Gamerant, Kamis 2 Juli 2020.
Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pecinta Gamers, Pasalnya Square Enix Rilis Trailer Game Marvel's Avenger
Bahkan dengan beragam fitur aksesibilitas ini, tak aneh jika The Last of Us Part II disebut sebagai game yang ramah penyandang disabilitas. Ben pun juga berharap para studio game besar bisa melakukan pendekatan yang sama dengan Naughty Dog.
Hal itu bertujuan agar game bikinan mereka bisa dinikmati oleh basis pemain yang lebih luas, terutama mereka yang memiliki keterbatasan.
"Saya harap para pengembang dan studio game mencermati hal (fitur aksesibilitas) ini dan terus berinovasi untuk menghadirkan fitur aksesibilitas agar game bisa dinikmati oleh orang banyak," pungkas Ben.