Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat ini menggenjot program percepatan musim tanam (MT) padi kedua di tahun 2020 setelah panen raya di periode Maret-Mei 2020.
Dengan percepatan tersebut, Syahrul memprediksi di Desember 2020 RI bisa panen lagi hingga memperoleh 15 juta ton beras.
"MT II kita percepat 5,6 juta hektare (Ha), dan itu kita berharap bisa menghasilkan antara 12,5-15 juta ton beras, kurang lebih seperti itu," ungkap Syahrul dalam webinar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Kamis 2 Juli 2020.
Baca Juga: WHO Kembali Peringatkan Melawan Corona Masih Sangat Panjang
"Dari 7,4 juta Ha lahan persawahan kita, ada 5,6 juta Ha yang irigasinya masih bagus, atau semi-semi irigasi teknis, kita sikapi seperti itu. Dan termasuk pada daerah-daerah yang memiliki dam, kita punya dam lebih dari 160 buah dan rata-rata masih di atas 48% yang masih terisi penuh," terang Syahrul.
Ia menuturkan, stok beras dalam negeri yang masih tersedia per Juni 2020 ialah 7,49 juta ton. Dengan prediksi panen MT II tersebut, maka Syahrul memprediksi stok hingga akhir Desember 2020 ialah 22 juta ton.
Dengan angka kebutuhan itu, maka ia memprediksi masih stok beras untuk kebutuhan di Januari-Februari 2020 yakmi 5-6 juta ton.
"Oleh karena itu insyaallah, mudah-mudahan kalau prognosa ini tidak ada halangan seperti yang kita rencanakan maka akan terjadi carry over pangan kita khususnya beras, ini contohm akan ter carry over hampir 5-6 juta ton. Dan kita bisa masuk ke Februari, di mana ada MT I di 2021," tutup Syahrul.
Baca Juga: WhatsApp Akan Meluncur 5 Fitur Baru, Ini Daftarnya
Sekedar informasi, lokasi andalan untuk MT II ini antara lain di Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), Sulawersi Selatan (Sulses), Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Sumatera Utara (Sumut).