Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara-negara masih akan terus berjuang melawan penyebaran virus Corona (COVID-19). WHO juga memperingatkan negara yang mengalami lonjakan kasus Corona menyusul kebijakan pelonggaran lockdowm.
"Beberapa negara... telah mengambil pendekatan yang terfragmentasi. Negara-negara ini menghadapi jalan yang panjang dan berat ke depan," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam briefing virtual dari kantor WHO di Jenewa, seperti dilansir Reuters, Kamis 2 Juli 2020.
"Tetapi negara-negara yang memiliki sistem untuk menerapkan pendekatan komprehensif harus dapat menahan penularan lokal dan menghindari untuk memberlakukan kembali pembatasan secara luas," katanya.
Baca Juga: Jauh Sebelum Corona Ternyata Masyarakat di Pulau Ini Sudah Pakai Masker Seumur Hidup
Pakar kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan bahwa badan AS berencana untuk mengirim dua ahli dari kantor pusat untuk bergabung dengan tim negaranya di China dalam misi mencari asal usul virus Corona.
Saat ditanya tentang virus pada babi G4 di China yang menurut penelitian telah menular dari hewan ke manusia dan menjadi pandemi Ryan mengatakan "Penting untuk meyakinkan orang bahwa itu bukan virus baru dan merupakan virus yang diawasi,"
Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya mengkritik penanganan China karena dinilai terlambat dalam penanganan pandemi ini. China mengatakan bahwa mereka transparan dan akan mendukung penyelidikan setelah pandemi ini terkendali.
Baca Juga: Viral, di Papua Harga 10 Kg Beras Setara 4 Gram Emas
Sekedar informasi, Benua Amerika adalah pusat pandemi saat ini, khususnya Amerika Serikat, yang memiliki angka kematian COVID-19 tertinggi di dunia. Lebih dari 127.393 kasus.