Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa pasar dan KRL sering menjadi tempat penularan Corona.
Menanggapi hal itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyampaikan pihaknya akan lebih memperketat protokol kesehatan di stasiun dan dalam KRL.
Baca Juga: Susul DKI, Ridwan Kamil Putuskan PSBB Proporsional Bodebek Diperpanjang 14 Hari
"PT KCI sadar sebagai transportasi publik dengan jumlah pengguna terbesar di wilayah Jabodetabek, KRL Commuter Line memiliki fungsi yang sangat penting dalam mendukung aktivitas warga untuk kembali produktif dengan disiplin dan aman. Karena itu berbagai protokol kesehatan tetap dilaksanakan oleh KCI tanpa kompromi," kata VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba, Rabu, 1 Juli 2020.
Saat ini, lanjut Anne, pengguna KRL bisa mencapai 350 ribu orang. Oleh karena itu sejumlah protokol kesehatan seperti memakai masker akan diwajibkan di dalam KRL. Bahkan pihak KCI pun menyarankan untuk menggunakan pelindung wajah (face shield), jaket atau baju lengan panjang, dan sarung tangan.
Selain itu, protokol lainnya yang sudah diterapkan di stasiun KRL, ketika masuk stasiun pengguna KRL harus diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermo gun dan thermal scanner, lalu wajib mencuci tangan menggunakan wastafel yang tersedia. Kemudian jaga jarak aman juga harus diperhatikan.
Di setiap stasiun juga telah disedikan marka antrean sebagai pedoman pengguna. Marka yang menandai posisi duduk dan berdiri pengguna sesuai kapasitas 74 orang dalam tiap kereta juga telah terpasang di seluruh rangkaian KRL
Baca Juga: Terkait Penanganan Virus Corona, Sri Mulyani Tambah Anggaran Kementerian Kesehatan Rp 25 T
Kemudian, Anne memastikan akan ads tim pembersih mulai gate, pegangan tangan hingga mesin tiket di setiap stasiun. Untuk sementara, balita dan lansia juga akan dilarang menaiki KRL.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana untuk memfokuskan penjagaan pada dua area yang sering menjadi tempat penularan. Dua area yang dimaksud adalah pasar dan KRL.