Gak Perlu Jual Data Pengguna, Google Berhasil Raup Keuntungan

Gak Perlu Jual Data Pengguna, Google Berhasil Raup Keuntungan

Yuli Nopiyanti
2020-07-01 21:09:30
Gak Perlu Jual Data Pengguna, Google Berhasil Raup Keuntungan
Ilustrasi Google (Foto:Dok.Istimewa)

Product Manager Google, Greg Fair memastikan pihaknya tidak menjual data pribadi pengguna apalagi memakai informasi pengguna mereka untuk menghasilkan uang.

Tak hanya itu saja bahkan hal itu ia sampaikan lantaran sering mendengar pernyataan tersebut yang bisa menimbulkan kegaduhan.

"Kami tidak menjual informasi Anda kepada siapa pun dan kami tidak menggunakan informasi Anda untuk menghasilkan uang. Ini yang saya sering dengar," kata Fair saat acara Bersama Google Temukan Pembaruan untuk Jaga Privasi & Keamanan Informasi Anda secara virtual, Selasa 30 Juni 2020.

Baca Juga:  Iphone SE 2 Banyak Beredar di Batam, Distributor Resmi Geram, Minta Pelaku Ditindak

"Pertama-tama, Google menggunakan informasi untuk benar-benar membangun produk dan meningkatkan layanan yang kami miliki untuk pengguna," sambungnya.

Namun tak hanya itu saja bahkan terkait membangun produk, Fair mencontohkan bagaimana ia dan tim memberikan arahan kepada pengguna yang menggunakan layanan Google Maps, informasi terkait lokasi tempat tinggal tentunya sangat diperlukan.

Lalu Fair mengatakan pihaknya hanya menggunakan sebagian informasi kecil untuk keperluan periklanan, yang mana merupakan model bisnis Google.

"Beberapa data digunakan untuk iklan dan itu adalah bagian dari model bisnis kami tetapi sebenarnya ada bagian yang sangat kecil dari data yang kami gunakan. Misalnya, Anda sedang mencari restoran makanan Thailand terdekat dari rumah Anda, maka kami akan menyajikan daftar restoran itu yang memasang iklan di platform kami," jelas Fair.

Bahkan menyoal model bisnis iklan Google, pada kuartal pertama 2018, pendapatan perusahaan yang digawangi Sundar Pichai itu sempat menembus angka US$31,16 miliar atau setara dengan Rp441,4 triliun (US$1 = Rp14,240).

Tak hanya itu dari pertumbuhan Google didominasi oleh pendapatan iklan yaitu US$26,6 miliar atau sekitar Rp370 triliun. Artinya 85,3 persen pendapatan Google disokong dari iklan. Selain itu, Pichai dan kawan-kawan juga menawarkan metode iklan yakni Google Adwords (Google Ads).

Baca Juga: Ditengah Pandemi Corona Oppo Indonesia Ikut Buat Masker

Bahkan Google Ads adalah fitur iklan berbayar yang muncul di pencarian Google. Untuk dapat menampilkan iklan berbayar atau paid search tersebut, pengiklan tentu harus membayar agar iklan bisa ditampilkan dengan menggunakan kata kunci tertentu yang relevan dengan produk dan jasa.

Namun di sinilah pentingnya membuat keyword tertentu yang tepat sasaran ketika beriklan melalui perantara Google Adwords, sehingga hasil pencarian produk bisnis Anda bertengger di pencarian atas Google.

Semakin tinggi posisi hasil pencarian di laman Google menggunakan paid search, tentu kemungkinan besar iklan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30