Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengungkapkan layanan kesehatan, khususnya imunisasi pada anak-anak, menurun selama wabah virus corona.
"Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut tantangan program imunisasi dalam masa pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan wabah ganda, atau double outbreak. Merebaknya COVID dan penyakit menular lainnya," jelas Reisa di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa 30 Juni 2020.
Baca Juga: Update Corona di RI: 56.385 Positif, 24.806 Sembuh, 2.876 Meninggal
Anak-anak rentan tertular virus corona, atau masuk ke dalam kelompok Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Maka dari itu, Reisa menekankan imunisasi tetap harus dilakukan namun dengan protokol kesehatan ketat.
"Imunisasi kepada anak ditekankan tetap penting diberikan meski di tengah pandemi. Dengan catatan, protokol kesehatan tetap diutamakan," ujar dia.
Berikut beberapa prinsip yang bisa jadi acuan pelaksanaan program imunisasi di tengah pandemi COVID-19:
Baca Juga: Ini 7 Wilayah RI Laporkan Nihil Tambahan Kasus Baru Corona pada 30 Juni
1. Imunisasi dasar dan lanjutan tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak PD3I
2. Secara operasional pelayanan imunisasi baik di posyandu, puskesmas, puskesmas keliling, maupun fasilitas kesehatan lainnya yang memberikan layanan imunisasi mengikuti kebijakan pemda setempat
3. Kegiatan surveilans PD3I harus dioptimalkan termasuk pelaporannya
4. Menerapkan prinsip PPI dan jaga jarak aman 1-2 meter.