Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) meminta peredaran jamur enoki asal Korea Selatan (Korsel) dihentikan. Pasalnya, jamur enoki asal Korea Selatan ini mengandung bakteri Listeria monocytogenes.
"BKP selaku Competent Contact Point (CCP) INRASFF Kementerian Pertanian telah melakukan investigasi. Hasilnya, pada tanggal 21 April 2020 dan 26 Mei 2020 telah dilakukan sampling oleh petugas OKKPP dan importir diminta agar tidak mengedarkan jamur, sampai investigasi selesai," tegas Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi, dalam keterangannya, Kamis 25 Juni 2020.
Baca juga: Waspada! Ini Kerugian Bila Wanita Minum Kopi Secara Berlebihan
Banyak orang yang tidak tau apa itu jamur enoki. Mengutip laman Warta Ekonomi, "Jamur Enoki adalah jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge. Jamur Enoki juga dikenal juga sebagai jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas."
Baca juga: Ini Efek Bahaya Bila Terlalu Banyak Minum Air Kelapa Muda
Saat dibudidayakan, jamur ini memerlukan waktu 30 hari pada suhu 15 °C dan kelembapan 70% di atas media tanam serbuk gergaji atau serbuk bonggol jagung ditambah berbagai bahan campuran lain. Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun.
Setelah itu, jamur masih perlu tumbuh 30 hari lagi dengan suhu yang lebih sejuk dan lebih lembap. Jamur enoki banyak digunakan dalam masakan Jepang hingga Korea Selatan, ternyata memang berasal dari kedua negara itu. Sementara di China, jamur enoki kerap digunakan sebagai obat tradisional.