Ahli Kesehatan Sebut Covid-19 Tak Bisa Hilang, Harus Siap Hidup Berdampingan

Ahli Kesehatan Sebut Covid-19 Tak Bisa Hilang, Harus Siap Hidup Berdampingan

Yuli Nopiyanti
2020-06-25 17:30:26
Ahli Kesehatan Sebut Covid-19 Tak Bisa Hilang, Harus Siap Hidup Berdampingan
Ilustrasi virus corona (Foto:Dok.Shutterstock)

Pasalnya sudah enam bulan sudah pandemi virus corona menyebar ke seluruh dunia sejak diumumkan pertama kali di Wuhan pada Januari lalu. 

Namun tak hanya itu saja bahkan hingga kini, angka penyebaran corona tak kunjung turun, malah cenderung meningkat. Menginfeksi sekitar 210 negara, jumlah kasus positif corona di dunia telah mencapai 9,4 juta dengan sekitar 482 ribu orang tewas. 

Pada 19 Juni 2020 lalu, jumlah kasus baru per hari bahkan menembus rekor dengan sekitar 181.600 di seluruh dunia. Sementara, sejak Maret silam, penularan harian konsisten di angka 100-130 ribu.

Baca Juga:  Update Corona di RI: 50.187 Positif, 20.449 Sembuh, 2.620 Lainnya Meninggal

Tak hanya itu bahkan setelah melihat fakta itu, keberhasilan dunia memenangi perang melawan corona mungkin masih membutuhkan waktu lama. Ahli kesehatan dari Selandia Baru, Simon James Thornley, bahkan menyatakan virus corona tak bisa dihilangkan. 

“Saya rasa kita tidak bisa menghilangkan virus (corona) dalam waktu yang lama. Kita harus belajar hidup berdampingan dengan virus ini,” ujar Thornley seperti dikutip FOX NEWS, Kamis 25 Juni 2020. 

Bahkan tak hanya Thornley saja, bapendapat hampir serupa pernah dikemukakan ilmuwan terkemuka Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci.  

Baca Juga: Diklaim Bisa Mencegah Penularan Corona, Begini Cara Membuat Face Shield

Menurutnya, dunia tak akan kembali kepada kondisi normal layaknya sebelum corona menyerang. Meskipun nantinya vaksin ditemukan, corona masih tetap menjadi ancaman. 

“Ketika kita kembali ke kehidupan normal, kita akan kembali kepada titik di mana kita bertindak sebagai masyarakat (komunitas). Tapi, jika Anda ingin kembali ke masa sebelum pandemi, mungkin tak akan pernah terjadi mengingat masih adanya ancaman,” kata Fauci yang menjabat sebagai Direktur Institute Nasional Penyakit Infeksi dan Alergi ini. 

Kendati demikian sejumlah negara tengah mengembangkan berbagai vaksin corona. Salah satunya adalah Inggris yang telah memasuki tahap kedua uji vaksin kepada manusia yang diikuti lebih dari 1.300 relawan.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30