Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Zulkifli Zaini mengaku sedang menyiapkan aplikasi untuk meminimalisir keluhan pelanggan soal lonjakan tagihan listrik saat pandemi virus corona. Aplikasi itu bernama 'New PLN Mobile'.
"Solusi (lonjakan tagihan listrik) dengan digitalisasi kWh meter. Kami juga membangun New PLN Mobile sebagai one stop services dari digital platform ini," ucap Zulkifli, Kamis 25 Juni 2020.
Lebih lanjut, dia menjelaskan pelanggan bisa mengirimkan foto meteran listrik di rumah ke PLN. Setelah itu, PLN akan menghitung tagihan listrik rumah tangga secara transparan.
Baca Juga: Pejabat OJK dan 13 Korporasi Ditetapkan Tersangka Jiwasraya
"Keluhan (soal lonjakan tagihan listrik) kami tangani juga dengan aplikasi ini besok," ujar Zulkifli.
Ia menjelaskan pada Maret dan April petugas PLN tidak mendatangi rumah masyarakat untuk mencatat meteran listrik demi menghindari penyebaran virus corona. Maka, penagihan untuk kedua bulan tersebut menggunakan rata-rata pemakaian listrik 3 bulan sebelumnya, yaitu Desember, Januari, dan Februari.
Hal tersebut menyebabkan tagihan yang dibayarkan untuk Maret tidak mencerminkan penggunaan listrik sebenarnya dan tagihan kurang bayar pun ditagihkan ke bulan berikutnya sehingga pembayaran membengkak dalam satu bulan.
Manajemen menyatakan kenaikan tagihan listrik rumah tangga sejalan dengan peningkatan penggunaan listrik di rumah. Hal ini karena mayoritas masyarakat melakukan kegiatan di rumah saat masa pandemi virus corona, mulai dari bekerja hingga sekolah.
Baca Juga: Diklaim Bisa Mencegah Penularan Corona, Begini Cara Membuat Face Shield
"Tarif listrik tidak berubah dan tidak pernah naik dari Januari 2017. Jadi, dari sisi tarif itu tidak ada perubahan. Kalau ada kenaikan dari sisi tagihan itu asalnya dari penggunaan," jelas Zulkifli.