Hubungan John Kei dengan pamannya, Agrapinus Rumatora alias Nus Kei, menjadi kurang harmonis sejak John Kei berada di LP Nusakambangan.
Nus Kei mengaku kerap mendapatkan teror hingga ancaman yang membuatnya harus berpindah-pindah rumah.
"Saya pindah ke Titian itu udah tahun berapa saya juga sudah lupa itu, saya satu kompleks dengan dia, saya di blok D1," kata Nus Kei, Selasa 23 Juni 2020.
Baca Juga: Hari ini Polisi gelar prarekonstruksi kasus John Kei di Mako Polda Metro Jaya
"Nggak nyaman itu bukan saya saja yang ngerasain, tapi istri dan keluarga saya, bahkan anak-anak saya, ya pindah lah. (Pindah) ya itu, karena hubungan kami aja ketika dia yang di Nusakambangan karena prosesnya yang kasusnya di Ambon itu kan, makanya udah jadi nggak nyaman hubungannya," kata Nus Kei.
Komunikasi John Kei dengan Nus Kei semakin memburuk setelah John Kei ditahan di LP Nusakambangan.
"Dia sejak keluar (LP Nusakambangan) itu komunikasi udah jarang, sebelum keluar dari Nusakambangan. Saya terakhir besuk dia itu tahun berapa saya lupa, waktu itu komunikasi masih baik memang kami hampir tiap bulan besuk ke sana. Setelah kejadian itu masalah Ambon itu bikin kami ya udah jadi terputus, agak lama sih," katanya.
"Telepon bahasanya sudah kayak kebun binatang, ngapain lagi saya di situ?," sambungnya.
Nus Kei kemudian memutuskan pindah ke Bintara, Bekasi. Di sana dia sempat tinggal selama 3 tahun hingga kembali mendapatkan teror. Setiap hari gerak-gerik Nus Kei diawasi hingga dibuntuti.
"Di Bintara kurang-lebih 3 tahun, waduh semakin nyata lagi ancamannya, bukan telepon lagi. Sudahlah pindah aja. Ada mobil yang pantau pergerakan saya ke mana -mana, saya ditungguin, diikutin. Saya pindah ke Green Lake ini, kejadian di Green Lake ini malah makin nyata," tuturnya.
Setelah pindah beberapa bulan ke Green Lake City, Nus Kei mengaku semakin mendapatkan teror dan ancaman. Nus Kei bahkan sudah mendapat informasi bahwa John Kei mengumpulkan anak buahnya di markas di Medan Satria, Bekasi, untuk menyerangnya.
"Sangat tahu. Saya dari malam itu kan saya dapat informasi kalau mereka sudah kumpul-kumpul di Titian. Terus teman-teman saya sudah pada telepon, suruh supaya 'hati-hati', pertama," kata Nus Kei.
Dengan adanya peringatan itu, Nus Kei bisa memastikan bahwa penyerangan ini ada hubungannya dengan John Kei.
Baca Juga: Update Corona di RI: 49.009 Positif, 19.658 Sembuh, 2.573 Meninggal
"Ketika mereka bilang 'hati-hati', saya sudah tahu, karena saya pernah tinggal dan hidup sama-sama dengan John Kei, saya tahu isi perutnya dia, saya tahu otaknya dia, saya tahu," katanya.
"Jadi ketika mereka telepon begitu saya bilang 'kalian dengar apa?' saya tahu, 'oh nggak... yang penting Bung hati-hati, Bung hati-hati', terus saya bilang begini 'kalau dia mau datang ke rumah saya silakan saja', saya nggak mungkin lari, ini rumah saya, tempat tinggal saya pasti tetap hadapi mereka kalau mereka ke rumah saya," bebernya lagi.