Ditengah wabah virus corona Arab Saudi mengakhiri aturan jam malam nasional untuk pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19). Selain itu, Saudi juga mencabut aturan pembatasan (lockdown) kegiatan ekonomi, termasuk salon rambut dan bioskop, meskipun kasus Corona tetap meningkat.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya dilansir dari AFP, Senin 22 Juni 2020, pencabutan aturan jam malam ini diumumkan pada hari Minggu 21 Juni 2020. Tak hanya itu saj abahkan media pemerintah Saudi melaporkan bahwa ibadah salat juga boleh dilanjutkan di masjid-masjid di kota suci Mekah.
Baca Juga: Cara Baru Jerman Menanggulangi Covid-19, dengan Corona Warn App
Menurut Kementerian Dalam Negeri, penerbangan internasional dan ziarah keagamaan tetap ditangguhkan dan pertemuan sosial lebih dari 50 orang dilarang.
Tak hanya itu saj abahkan Komisi Umum Media Audiovisual Arab Saudi juga mengumumkan bahwa pembukaan kembali bioskop di seluruh Saudi dengan pedoman ketat tentang aturan jarak sosial.
Salon-salon rambut juga telah diperbolehkan untuk beroperasi kembali.
"Kami senang dan berhati-hati pada saat yang sama... Saya tidak potong rambut selama lima bulan," kata Bashayer, seorang pelanggan di salon rambut di Riyadh.
"Tapi kami takut. Aku membersihkan tangan setiap kali aku menyentuh sesuatu," lanjutnya.
Bahkan di ketahui bahwa Saudi, yang memiliki kasus Corona tertinggi yang dilaporkan di Teluk itu, telah mengalami lonjakan kasus usai mulai mengurangi langkah-langkah lockdown ketat pada akhir Mei.
Namun pada hari Minggu 21 Juni 2020, Kementerian Kesehatan Saudi mencatat jumlah total kasus Corona naik menjadi 157.612. Sementara jumlah kematian naik menjadi 1.267.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Ungkapkan Syarat Daerah Bisa Terapkan New Normal
Unit perawatan intensif di ibu kota Riyadh dan kota Laut Merah Jeddah kebanjiran pasien COVID-19, hal ini memberikan tekanan pada sistem perawatan kesehatan.
Tak hanya itu saja bahkan keputusan untuk mencabut pembatasan datang di tengah krisis ekonomi terburuk Saudi itu dalam beberapa dasawarsa, karena Saudi bergulat dengan pukulan ganda harga minyak yang rendah dan dampak virus Corona.